1 Demi langit dan yang datang pada malam hari,(QS. 86:1)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thaariq 1 - 3
وَالسَّمَاءِ وَالطَّارِقِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الطَّارِقُ (2) النَّجْمُ الثَّاقِبُ (3)
Dalam ayat-ayat ini dan pada beberapa ayat lain Allah bersumpah dengan langit, matahari, bulan dan malam karena terdapat padanya hal-hal, bentuk-bentuk, perjalanan-perjalanan, terbit dan tenggelamnya; maka keadaan yang aneh-aneh dan luar biasa ini adalah bukti bagi orang yang berpikir dan memperhatikan, bahwa ada penciptanya Yang Maha Kuasa, tidak ada sekutu dalam menciptakannya.
Dalam ayat-ayat ini Allah bersumpah dengan langit dan bintang yang terbit pada malam hari, sinarnya memecahkan kegelapan, petunjuk jalan kepada kita pada waktu gelap di bumi dam di laut, darinya dapat kita ketahui musim hujan dan hal-hal lain yang diperlukan manusia dalam kehidupannya dan bintang tersebut adalah Bintang Surayya.
2 tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?,(QS. 86:2)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...
3 (Yaitu) bintang yang cahayanya menembus,(QS. 86:3)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...
4 tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya.(QS. 86:4)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thaariq 4
إِنْ كُلُّ نَفْسٍ لَمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ (4)
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa setiap jiwa ada pemeliharanya dan pengatur keperluannya dalam seluruh perjalanan hidupnya sehingga sampai waktu ajalnya. Pemelihara dan pengatur keperluannya itu adalah Tuhan seru sekalian alam.
5 Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?(QS. 86:5)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thaariq 5
فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ (5)
Pada ayat ini Allah memerintahkan, hendaklah manusia memperhatikan dari apakah ia diciptakan. Hal ini berarti bahwa Allah memerintahkan manusia berpikir dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh dari apa ia dijadikan sehingga kemudian ia dapat mengetahui kekuasaan penciptanya dan dengan demikian dapat mengetahui pula bahwa bila penciptanya dapat menjadikan dari bahan yang tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan adanya kehidupan sedikitpun, maka tentulah Ia akan lebih mudah menghidupkannya kembali.
6 Dia diciptakan dari air yang terpancar,(QS. 86:6)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thaariq 6 - 7
خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ (6) يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ (7)
Dalam ayat-ayat ini Allah menerangkan bahwa manusia itu dijadikan-Nya dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada laki-laki. Pernyataan Allah ini adalah sebagai jawaban atas pertanyaan pada ayat terdahulu.
7 Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.(QS. 86:7)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...
8 Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati).(QS. 86:8)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thaariq 8
إِنَّهُ عَلَى رَجْعِهِ لَقَادِرٌ (8)
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Ia benar-benar berkuasa untuk mengembalikan manusia hidup sesudah mati.
Dalam ayat-ayat yang lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman:
قل يحييها الذي أنشأها أول مرة وهو بكل خلق عليم
Artinya:
Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang maha menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk". (Q.S. Yasin: 79)
وهو الذي يبدأ الخلق ثم يعيده وهو أهون عليه وله المثل الأعلى في السموات والأرض وهو العزيز الحكيم
Artinya:
Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)-Nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nya-lah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Ar Rum: 27)
9 Pada hari dinampakkan segala rahasia,(QS. 86:9)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thaariq 9 - 10
يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ (9) فَمَا لَهُ مِنْ قُوَّةٍ وَلَا نَاصِرٍ (10)
Dalam ayat-ayat ini Allah menerangkan bahwa Ia akan membangkitkan manusia kembali pada hari yang ditampakkan segala rahasia, ialah Hari Kiamat dan pada ketika itu tidak seorang pun dapat luput dari apa yang sudah ditentukan sebagai balasan atas perbuatannya ialah surga bagi yang beramal saleh dan neraka bagi yang durhaka dan yang melanggar perintah Allah SWT.
10 maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong.(QS. 86:10)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...
11 Demi langit yang mengandung hujan,(QS. 86:11)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...
12 dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan,(QS. 86:12)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...
13 sesungguhnya Al quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil,(QS. 86:13)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...
14 dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau.(QS. 86:14)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...
15 Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya.(QS. 86:15)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thaariq 15
إِنَّهُمْ يَكِيدُونَ كَيْدًا (15)
Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan mengatakan tidak ada hari berbangkit sebagaimana telah diterangkan Allah dalam ayat-ayat berikut ini tentang apa-apa yang telah mereka katakan:
وقالوا إن هي إلا حياتنا الدنيا وما نحن بمبعوثين
Artinya:
Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan. (Q.S. Al An'am: 29)
Dan firman-Nya:
وضر ب لنا مثلا ونسي خلقه قال من يحيي العظام وهي رميم
Artinya:
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa pada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang. yang telah hancur luluh?". (Q.S. Yasin: 78)
Tipu daya itu adakalanya berupa fitnah yang menyatakan, bahwa Nabi Muhammad itu tukang sihir, penyair atau gila dan pada puncaknya ialah merencanakan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. sebagaimana diterangkan Allah dalam firman-Nya:
وإذ يمكر بك الذين كفروا ليثبتوك أو يقتلوك أو يخرجوك ويمكرون ويمكر الله والله خير الماكرين
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Al-Anfal: 30)
16 Dan Aku-pun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya.(QS. 86:16)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...
17 Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar.(QS. 86:17)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ath Thaariq 17
فَمَهِّلِ الْكَافِرِينَ أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا (17)
Allah menyuruh Nabi-Nya agar meneruskan dakwahnya dan tidak mengharapkan agar orang-orang kafir itu cepat-cepat mendapat siksa, sebab Allah menangguhkan siksa-Nya agar mereka bertambah banyak dosa, sehingga bila Allah menurunkan azab-Nya nanti tidak akan ada seorangpun lagi yang menaruh kasihan kepada mereka.
Dalam ayat yang lain yang sama maksudnya Allah berfirman:
نمتعهم قليلا ثم نضطرهم إلى عذاب غليظ
Artinya:
Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras. (Q.S. Luqman: 24)
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ath Thaariq 17
فَمَهِّلِ الْكَافِرِينَ أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا (17)
(Karena itu beri tangguhlah) hai Muhammad (orang-orang kafir itu, beri tangguhlah mereka) lafal Amhilhum mengukuhkan makna yang terkandung di dalam lafal Famahhil; dianggap baik karena lafalnya berbeda dengan yang pertama, artinya tangguhkanlah mereka itu (barang sebentar) dalam waktu yang singkat. Lafal Ruwaidan adalah mashdar yang mengukuhkan makna 'Amilnya. Ia adalah bentuk Tashghir dari lafal Rawdun atau Arwaadun yang mengandung makna Tarkhiim. Dan Allah swt. benar-benar mengazab orang-orang kafir itu dalam perang Badar. Akan tetapi ayat penangguhan ini dinasakh oleh ayat perang, yakni Allah memerintahkan Nabi-Nya supaya berjihad memerangi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar