KEUTAMAAN SILATURAHIM DAN ANCAMAN MENINGGALKANNYA
Manusia
adalah mahluk sosial; yang selalu membutuhkan perhatian, teman dan
kasih sayang dari sesamanya. Setiap diri terikat dengan berbagai bentuk
ikatan dan hubungan, diantaranya hubungan emosional, sosial, ekonomi dan
hubungan kemanusiaan lainnya. Maka demi mencapai kebutuhan tersebut
adalah fitrah untuk selalu berusaha berbuat baik terhadap sesamanya.
Islam sangat memahami hal tersebut, oleh sebab itu silaturahmi harus
dilaksanakan dengan baik.
Sesungguhnya
silaturahim merupakan amal shalih yang penuh berkah, dan memberikan
kepada pelakunya kebaikan di dunia dan akhirat, menjadikannya diberkahi
di manapun ia berada, Allah swt memberikan berkah kepadanya di setiap
kondisi dan perbuatannya, baik yang segera maupun yang tertunda.
Keutamaannya sangat banyak, profitnya melimpah, buahnya matang,
pohon-pohonnya baik yang memberikan makanannya di setiap waktu dengan
izin Rabb-nya
Kaum muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal shalih ini.
Demikian
banyak dan mudahnya alat transportasi dan komunikasi, seharusnya
menambah semangat kaum muslimin bersilaturahmi. Bukankah silaturahmi
merupakan satu kebutuhan yang dituntut fitrah manusia?
Sesungguhnya
sempurnalah dengannya keakraban, tersebar kasih sayang dengan
perantaraannya, dan merata rasa cinta. Ia adalah bukti kemuliaan, tanda
muru`ah, mengusahakan bagi seseorang kemuliaan, pengaruh, dan wibawa.
Karena alasan itulah berlomba-lomba padanya orang-orang mulia yang
berakal, maka mereka menyambung (tali silaturrahim) kepada orang yang
memutuskan dan memberi kepada orang yang tidak mau memberi, serta
bersifat santun kepada yang bodoh. Tidaklah nampak muru`ah kecuali ada
padanya tali kekeluargaan yang disambung kembali, kebaikan yang
diberikan, kesalahan yang dimaafkan, dan uzur yang diterima.
Silaturahim
termasuk akhlak yang mulia. Dianjurkan dan diseru oleh Islam.
Diperingatkan untuk tidak memutuskannya. Allah Ta’ala telah menyeru
hambanya berkaitan dengan menyambung tali silaturahmi dalam sembilan
belas ayat di kitab-Nya yang mulia. Allah Ta’ala memperingatkan orang
yang memutuskannya dengan laknat dan adzab, diantara firmanNya : “Maka
apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka
bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan ? Mereka itulah orang-orang
yang dilaknati Allah dan ditulikanNya telinga mereka, dan dibutakanNya
penglihatan mereka.” (QS Muhammad :22-23).
“Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu
saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An Nisaa’:1).
Silaturahim
merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya, apa bila kita melaksanakan
perintah tersebut disamping kita mendapatkan pahala juga akan
mendapatkan keutamaan-keutamaan yang sangat banyak sekali, diantara
keutamaan tersebut adalah :
1. Silaturahim merupakan sebagian dari konsekuensi iman dan tanda-tandanya
Dari Abu Hurairah ra oa berkata, Rasulullah saw bersabda : "Barang siapa yang beriman kepada Allah I dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah I dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi". (HR Bukhori dan Muslim)
2. Silaturahmi adalah penyebab bertambah umur dan luas rizqi
Dari Abu Hurairah t
ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang
senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia
menyambung hubungan silaturahmi" (HR Bukhori dan Muslim)
3. Silaturahim menyebabkan adanya hubungan Allah swt bagi orang yang menyambungnya
"Sesungguhnya
Allah swt menciptakan makhluk, hingga apabila Dia swt selesai dari
(menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan
orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan.' Dia swt berfirman:
'Benar, apakah engkau ridha bahwa Aku menyambung orang yang menyambung
engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau? Ia menjawab,
'Bahkan.' Dia I berfirman, 'Itulah untukmu.'
4. Akan selalu berhubungan dengan Allah swt.
Dari
Aisyah ra berkata, Rosulullah saw bersabda, "Silaturahmi itu tergantung
di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang
menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan
barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan
dengannya" (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Silaturahim merupakan salah satu penyebab utama masuk surga dan jauh dari neraka
Dari
Abu Ayyub al-Anshari ra, sesungguhnya seorang laki-laki berkata: Ya
Rasulullah, ceritakanlah kepadaku amalan yang memasukkan aku ke dalam
surga dan menjauhkan aku dari neraka. Maka Nabi saw bersabda : "Engkau
menyembah Allah swt dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi" (HR Bukhari dan Muslim)
6. Silaturahim
merupakan ketaatan kepada Allah swt dan ibadah besar, serta petunjuk
takutnya hamba kepada Rabb-Nya, sehingga ia menyambung tali silaturahim
tatkala Allah swt menyuruh untuk disambung
Firman Allah swt : "Dan
orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya
dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang
buruk" (QS. Ar-Ra'd :21)
7. Silaturahim merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah swt.
Dari
seorang laki-laki dari Khos’amm berkata : saya mendatangi Rasulullah
sawsedangkan beliau sedang bersama salah seorang sahabatnya, aku berkata
: kamu mengaku bahwa engkau adalah Rasulullah? Rasulullah saw menjawab :
“iya”, aku bertanya : amalan apa yang paling dicintai Allah swt. Beliau
menjawab ; “Beriman kepada Allah swt ”, aku bertnya lagi, kemudian apa
lagi ? beliau menjawab : “kemudian menyambung silaturahmi”. (HR Abu
Ya’la dengan sanan Jayyid)
8. Sesungguhnya ganjaran silaturahim lebih besar dari pada memerdekakan budak
dari
Ummul mukminin Maimunah binti al-Harits radhiyallahu 'anha, bahwasanya
dia memerdekakan budak yang dimilikinya dan tidak memberi kabar kepada
Nabi saw sebelumnya, maka tatkala pada hari yang menjadi gilirannya, ia
berkata: Apakah engkau merasa wahai Rasulullah bahwa sesungguhnya aku
telah memerdekakan budak (perempuan) milikku? Beliau bertanya: "Apakah
sudah engkau lakukan?" Dia menjawab: Ya. Beliau bersabda: "Adapun jika
engkau memberikannya kepada paman-pamanmu niscaya lebih besar pahalanya
untukmu." (HR Bukhori dan Muslim)
9. Di
antara besarnya ganjaran silaturahim, sesungguhnya sedekah terhadap
keluarga sendiri tidak seperti sedekah terhadap orang lain
Dari
Salman bin 'Amir ra, dari Nabi saw beliau bersabda: "Sedekah terhadap
orang miskin adalah sedekah dan terhadap keluarga sendiri mendapat dua
pahala: sedekah dan silaturahmi." (HR Tirmidzi)
demikian
pula dengan hadits Zainab ats-Tsaqafiyah, istri Abdullah bin Mas'ud ra,
ketika ia pergi dan bertanya kepada Nabi saw: Apakah boleh dia
bersedekah kepada suaminya dan anak-anak yatim yang ada dalam asuhannya?
Maka Nabi saw bersabda: "Untuknya dua pahala, pahala kekeluargaan dan
pahala sedekah." (HR Bukhari dan Muslim)
Dan
sebaliknya apabila meninggalkan silaturahmi maka akan mendapatkan
ancaman dan akibat yang diperoleh. Diantara ancaman memutuskan
silaturahim adalah :
1. Tidak akan diterima amalnya
Dari Abu Hurairah ra berkata, saya mendengar Rasulullah saw bersabda “ “sesungguhnya
perbuatan anak cucu adam diperlihatkan pada setiap kamis malam jumat,
maka tidak akan diterima amalnya orang yang memutus tali silaturahim”. (HR Ahmad)
2. Akan terputus hubungannya dengan Allah swt.
Rosulullah
saw bersabda, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan
memutuskan hubungan dengannya" HR. Bukhari, dan Muslim.
3. Tidak termasuk golongan yang beriman kepada Allah swt dan hari akherat.
Karena salah satu tanda keimanan seseorang adalah senantiasa meghubungkan silaturahim.
4. Akan dilaknat oleh Allah dan dimasukan kedalam neraka jahanam.
Allah swt berfirman : “
orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh
dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan
Mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang Itulah yang memperoleh kutukan
dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam) (QS Ar’Rad : 25)
“ Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka
bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? mereka Itulah orang-orang
yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya
penglihatan mereka.”(QS Muhammad 22-23)
5. Tidak masuk surga
Dari Jubair bin Mut?im ra sesungguhnya Rosulullah saw bersabda, " Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan.". Sufyan berkata : “yaitu yang memutus hubungan tali silaturahim” (HR. Bukhari dan Muslim)
Itulah beberapa keutamaan bagi orang yang melakukan silaturahmi dan ancaman bagi orang yang meninggalkannya.
Referensi:
1. Shilatu ar-rahmi fadhluha walhatstsu ‘alaiha karya Syaikh Khalid bin Husain bin Abdurrahman
2. Shilatu al-arham wattahdzir min qati’atiha fatawa hukmu mawaidh oleh al-qism al-ilm bimadar al-wathan