Jumat, 21 Februari 2014

Belajar Nahwu dan Shorof

Bahasa Arab Dasar 4,5,6: Perbedaan antara Isim dan Fi’il

Perbedaan antara Isim dan Fi’il
(Al-Farqu Bainal-Ismi Wal Fi'li)

 (الْفَرْقُ بَيْنَ الاِسْمِ وَ الْفِعْلِ) 
  
Untuk dapat mengetahui secara sekilas suatu kata  termasuk Isim atau Fi'il  walau tidak tahu artinya, dapat dilihat dari ciri-ciri kata tersebut.

Disini kita akan membahas masing-masing ciri dari Isim dan Fi'il;


1.  Ciri-Ciri Isim ~ عَلاَمَاتُ الاِسْم ~'Alaamaatul Ism
 

a.  Attanwiyn ~ التََّنْوِيْن 

Bila kita menemukan suatu kata dan kata tersebut di tanwin, baik itu dhommahtain(baris depan), fathahtain(baris atas) atau kasrohtain(baris bawah), maka kata tersebut adalah Isim
.


Firman Allah dalam surah Al-baqorah ayat 22:

 فَلاَ تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ


"Maka janganlah kamu menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu padahal kamu mengetahui" - Al-baqorah:22

أَندَادًا harakat terakhirnya fathahtain, maka kata tersebut adalah Isim.

b.  Al-Khafdhu ~ الخَفْض  

Apabila kita menemukan suatu kata dan harakat terakhir nya adalah kasroh maka itu adalah Isim.


Firman Allah dalam surah Alfatihah ayat 1:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". Al-Faatihah:1 

بِسْمِ ~ bismi;  اللَّهِ~ Allahi ;  الرَّحْمَنِ ~Arrahmani ; dan  الرَّحِيمِ ~ Arrahimi, harakat terakhirnya adalah kasrah, maka kata tersebut adalah Isim.

c.  Al-Alif wal Lam ~ لْأََلِفُ وَاللاَّم :

Apabila kita menemukan suatu kata, yang  awal kata nya bergandengan   alif dengan lam maka kata tersebut adalah Isim.


Firman Allah dalam surah Al-baqorah ayat 1:

 ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ ِفيهِ


"Itu adalah Al- kitab yang tidak ada keraguan didalamnya" Al-baqorah :2

الْكِتَابُ ~ alif dan lam bergandengan diawal kata, maka kata كِتَابُ  adalah Isim.

d.  Harful Jer ~ حَرْفُ الجَرِِّ  :

Apabila suatu kata didahului salah satu dari huruf-huruf jer, maka kata tersebut adalah Isim.


Firman Allah dalam surah Al-baqorah ayat 42: 

وَلاَ تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ

 "Janganlah kamu mencampur adukkan antara Al-haq dengan Al-bathil". Al-baqorah :42

Kata   لْبَاطِلِ ~ Al-baathil didahului  dengan huruf Jer بِا~bi, menjadi  بِالْبَاطِلِ   Kata لْبَاطِلِ ~ Al-baathil adalah Isim. 

Perhatian:


Ada dua tanda Isim yang tidak pernah akan bertemu selamanya dalam satu kata yaitu  Attanwiyn dan Al-Alif wal Lam. Suatu kata yang  sudah di tanwiyn, maka tidak boleh lagi memakai  Alif dan Lam.

Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-4-beda-isim-fiil.html


2Ciri-Ciri Fi'il ~
عَلاَمَاتُ الْفِعْلِ ~'Alaamaatul Fi'li 

a. Qad ~ قَدْ  = sungguh, kadang-kadang, hampir
Apabila suatu kata didahului oleh
Qad ~ قَدْ  maka kata tersebut Fi'il.


Firman Allah dalam surah Al-Baqorah ayat 60;


قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ

"Sesungguhnya setiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing".  Al-Baqorah: 60
'Alima ~ عَلِمَ didahului oleh Qad ~قَدْ , maka عَلِمَ~ 'Alima  adalah Fi'il.
b.  Assiyn ~ اَلسِِّيْنُ =>  Sa~سَـ  
Apabila suatu kata didahului  oleh 
سَـ ~ Sa = akan maka kata tersebut adalah Fi'il.


Firman Allah dalam surah Ath-Thalaaq ayat 7;
 سَيَجْعَلُ اللهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
"Allah akan menjadikan setelah kesulitan itu kemudahan". Ath-Thalaaq:7

سَيَجْعَلُ ~ Sayaj'alu didahului dengan huruf  سَ ~ Sa, maka يَجْعَلُ ~ yaj'alu adalah Fi'il.

c. Saufa ~ سَوْفَ :
Kata yang didahului oleh
سَوْفَ ~ Saufa adalah Fi'il


Firman Allah dalam surah At-Takaatsur ayat 4;

كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
"Janganlah demikian, kelak kamu akan mengetahui". At-Takaatsur:4

سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ~ ta'lamuun didahului oleh  سَوْفَ ~ Saufa maka kata تَعْلَمُوْنَ ~ ta'lamuun adalah Fi'il.

d. Ta' yang disukun ~تْ (Ta' Ta'nits As-saakinah ~ تَاءُ التَأْنِيْث ِالسَاكِنَةُ)
Ta' yang disukun digunakan untuk jenis yang perempuan. Ta' ini diletakkan pada akhir suatu kata.


Firman Allah dalam surah Maryam ayat 18;

قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَـنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيًّا
"Maryam berkata:  sesungguhnya aku berlindung kepada Arrahman darimu jika kamu termasuk orang yang bertaqwa". Maryam: 18

قَالَتْ  di akhiri oleh تْ ~ Ta' yang disukun (Ta' Ta'nits As-saakinah ~ تَاءُ التَأْنِيْث ِالسَاكِنَةُ) maka kata قَالَ ~  adalah Fi'il.

Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-5-ciri-ciri-fiil.html

  
Catatan  Perbedaan  Isim  dan  Fi’il:
1. Suatu kata sudah cukup dikatakan sebagai Isim atau Fi’il apabila telah memiliki salah satu dari tanda yang disebut.
2. Pada ciri Isim, antara tanda “tanwin” dan “alif lam” tidak akan pernah bertemu.
3. Huruf tidak ada ciri khusus. Untuk mengetahuinya harus dihafal.

Perhatian:

Untuk Fi’i l, seringkali ciri-cirinya tidak disebutkan. Cara praktis untuk mengetahuinya adalah dengan menghafal ciri -ciri Isim  dan menghafal macam-macam Huruf.  Apabila tidak termasuk Isim maupun Huruf berarti dia termasuk Fi’il.

Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-6-catatan-beda-isim-fiil.html

Belajar Nahwu dan Shorof

Bahasa Arab Dasar 3: Kata = الْكَلِمَةُ ~Al-Kalimah


Kata = Al-Kalimah
الْكَلِمَةُ
Kata = Al-Kalimah  adalah lafadz yang mempunyai makna, di bagi atas tiga kelompok ;
1. Al-Ismu(Isim) 
2. Al-Fi'lu(Fi'il) 
3. Al-Harfu(Huruf)

Penjelasan;


1. Al-Ismu(Isim):  yang dimaksud dengan Isim yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut tidak terikat dengan waktu.

Contoh;
  
كِتَابٌ ~ kitaabun = buku
بَيْتٌ ~ baitun= rumah
دِيْنٌ ~ diinun = agama
بَابٌ ~ baabun = pintu
أسْتَاذٌ ~ustadzun = ustadz
شَجَرَةٌ ~ syajaratun = pohon

Isim disebut juga dengan "Kata Benda" 

2. Al-Fi'lu(Fi'il); yang dimaksud dengan Fi'il yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu.

Contoh:
 نَصَرَ ~ nashara= menolong
كَتَبَ ~ kataba= menulis
ضَرَبَ ~ dharaba = memukul
جَلَسَ ~ jalasaa = duduk
قَتَلَ ~ qatala = membunuh
أَكَلَ~ akala = makan

Fi'il juga disebut dengan "Kata Kerja"

 

3. Al-Harfu(Huruf):  yang dimaksud dengan huruf yaitu kata yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang lain, baik itu Isim maupun Fi'il.

Al-Harfu yang dikategorikan sebagai Kata(Al-Kalimah) adalah huruf-huruf Ma'any. [Bahasa Arab Dasar 2: Al-Harfu (Huruf)]



Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-3-kalimah.html

Belajar Nahwu dan Shorof

Bahasa Arab Dasar 2: Al-Harfu (Huruf)


 Al-Harfu(Huruf)
(اَلْحَرْف)

Sebelum mempelajari bahasa Arab kita harus mengenal Huruf(Al-Harfu) nya terlebih dahulu.

Huruf dibagi 2:

I. Huruf  Mabany (Huruf Hijaiyyah)
II. Huruf Ma’any

I. Huruf  Mabany (Huruf Hijaiyyah);  Huruf-huruf yang tidak mempunyai  suatu makna digunakan untuk menyusun kata. 

Huruf Mabany terbagi menjadi 2:
1. Huruf ‘Illah, ada 3 huruf yaitu: ا  ي و
2. Huruf Shahih, seluruh huruf hijaiyah selain: ا  ي و


Gambar: Huruf Hijaiyah


B. Huruf Ma’any yaitu huruf-huruf yang mempunyai makna.

Huruf ma’any terbagi atas beberapa  macam, diantaranya:

1. Huruf Jer yaitu huruf yang membuat kata setelahnya secara umum berharokat akhir kasroh.

Diantara huruf-huruf jer adalah:(sebaiknya dihapal);

مِنْ ~ min  = dari
إِلىَ ~ ilaa = ke
عَنْ ~ 'an = dari
عَلىَ ~ 'alaa = atas
فِى ~ fii = di, di dalam
رُبَّ ~ rubba = terkadang
بِ ~ bi = dengan
كَ ~ ka =seperti
لِ li = untuk

2. Huruf Athof yaitu huruf yang digunakan untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata yang lain. 

Diantara huruf-huruf athof adalah;

وَ ~ wa = dan
ثُمَّ ~ tsumma = kemudian
أَوْ ~ au = atau

Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-2-alharfu.html

Belajar Nahwu dan Shorof

Bahasa Arab Dasar 1: Nahwu Shorof

Bahasa Arab mempunyai beberapa cabang Ilmu, pada kesempatan kali ini akan dibahas dua buah cabang Ilmu dari Bahasa Arab yaitu:


A. Ilmu Nahwu 
B. Ilmu Shorof


A. Ilmu Nahwu ;
Ilmu Nahwu:  adalah ilmu untuk mengetahui hukum akhir dari suatu kata.

Perhatikan contoh sebagai berikut ;

Kalimat 1;
جَاءَرَجُلٌ ~ jaa'a rajulun  = telah datang seorang laki-laki.

Kalimat 2;
رَأَيْتُ رَجُلاً~ ra-aitu rajulan = aku melihat seorang laki-laki.

Kalimat 3;
مَرَرْتُ بِرَجُلٍ ~ marartu bi-rajulin = aku berjumpa dengan seorang laki-laki.

Fokus perhatian kita  pada kata    رَجُلٌ = rajulun  yang mempunyai arti  seorang laki-laki:

Pada kalimat 1;
جَاءَ رَجُلٌ ~ Jaa'a rajulun, 
Perhatikan huruf akhir dari kata tersebut yaitu huruf  lam~
ل
, berharokat dhommah.

Pada kalimat 2;
رَأَيْتُ رَجُلاً~Ra-aytu rajulan,
Perhat
ikan huruf akhir dari kata tersebut yaitu huruf lam~ل  berharokat fathah.

Pada kalimat 3;
 مَرَرْتُ بِرَجُلٍ~Marartu birajulin,
Perhat
ikan huruf akhir dari kata tersebut, huruf lam~
ل, berharokat kasrah.

Kata  rajulun  yang mempunyai arti  seorang laki-laki bisa berharokat dhommah, fathah dan kasrah.

Kapan suatu kata berharokat  dhommah, fathah dan kasrah? Inilah nanti yang akan dipelajari pada Ilmu Nahwu.


B.  Ilmu Shorof ;

Ilmu Shorof : adalah ilmu tentang perubahan suatu kata, sebelum dimasukkan ke dalam suatu kalimat, bisa dengan menambahkan huruf  dan bisa menghilangkan huruf
.

Contoh: 
نَصَرَ ~nashara= menolong dapat berubah menjadi نَاصِرٌ~ naashirun= penolong dan مَنْصُوْرٌ~manshuurun = seorang yang ditolong.

نَصَرَ~ nashara  berubah menjadi  نَاصِرٌ ~ naashirun = penolong.
Perubahannya; diantara  huruf  نَ~nun  dan  huruf صِ~shad  ditambah huruf ا~alif

نَصَرَ~nashara berubah menjadiمَنْصُوْرٌ ~manshuurun = orang yang ditolong.
Perubahannya diantara huruf صِ ~shad  dan ر~ra ditambah  huruf  و~wawu dan diawal ditambah huruf  م ~mim,

Demikian juga dengan perubahan-perubahan kata yang lainnya.  Inilah yang nantinya akan dipelajari pada Illmu Shorof.


Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-1-nahwu-shorof.html

Dzikir dan Doa Rasullah Shalallahu alaihi wassalam pada PAGI hari

Dzikir dan Doa Rasullah Shalallahu alaihi wassalam pada PAGI hari


1. A’udzubilahi minaSyaithonirRojim…
2Ayat kursi
Nabi Shalallahu alaihi wassalambersabda “ Barangsiapa membaca ayat ini(ayat kursi) ketika pagi hari, maka ia dilindungi dari gangguan hingga sore hari dan Barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari gangguan jin hingga pagi hari”
(Mustadrak AlHakim I/562,Shahih atTarghiib wat Tarhiib I/418 no.662, shahih)

3Al ikhlas(3x), Al Falaq(3x),An naas(3x) Nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda “Barangsiapa membaca tiga surat(Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas) setiap pagi dan sore hari sebanyak tiga kali, maka tiga surat tersebut cukup baginya dari segala sesuatu, Yakni mencegahnya dari berbagai kejahatan”. (HR. Abu Dawud no.5082, Tirmidzi no.3575, Ahmad V/312)

4. Astagfirullahi wa atubu ilaihi(100x) .“Aku mohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadaNYA”Dari Ibnu Umar.r.a Rasullah bersabda “Wahai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Aku bertobat kepadaNYA dalam sehari seratus kali (HR.Muslim no.2075)Nabi bersabda”Barangsiapa mengucapkan ’Astagfirullahi wa atubuila ilaihi’ maka Allah mengampuni dosanya meskipun ia lari dari medan perang”
(HR.Abu Dawud no.1517, Tirmidzi no.3577,Bukhari/Fathul Baari XI/101, Muslim no.2702)

5. Subhanallah wabi Hamdihi (100x)
“Maha Suci Allah Aku MemujiNYA”

Rasullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda “Barangsiapa mengucapkan ‘Subhanallah wabi Hamdihi’ dalam sehari seratus kali, maka akan dihapus dosa2 nya sekalipun sebanyak buih dilautan” (HR.Bukhari, Muslim no.2691)

6Ashbahna, wa asbaha muluku lillahi walhamdulillahi, Lailaha ilawlah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa a’la kulli syai’in kodir. Robbi as’alukal khair mafi hadzal yaum, wa khair ma ba’dahu, wa A’udzubika min syari ma fi hadzal yaum, wa syari ma ba’dahu. Robbi A’udzubika minal Kasali wa su’il Kibar, wa A’udzubika min Adzabin fi Naar wa adzabi fil Kobr

“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah, Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNYA. BagiNYA kerajaan dan bagiNYA segala pujian. Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepadaMu kebaikan dihari ini dan kebaikan sesudahnya, Aku berlindung kepadaMU dari kejahatan dihari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, Aku berlindung kepadaMU dari sifat malas dan kejelekan dihari tua. Wahai Rabb, Aku berlindung kepadaMU dari siksa Neraka dan siksa Kubur”. (HR. Muslim no.2723, Abu Dawud no. 5071, Tirmidzi no.3390 )

7. Ashbahna ‘ala fitratil Islam, wa’ ala kalimatil Ikhlas, wa’ ala diini nabiyina Muhammad, wa’ala milati abina Ibrahim, Hanifan musliman wa ma kana minal musyrikin

“ Diwaktu pagi kami berada diatas Fitrah agama Islam, kalimat Ikhlas, agama Nabi Muhammad SAW dan Agama ayah kami Ibrahim yang bertdiri diatas jalan yang lurus dan tidak tergolong orang yang Musyrik”. (HR.Ahmad III/406, 407)

8. Allahuma inna nas’aluka ‘ilman Nafi’an, wa rizkan Thoyiban, wa ‘amalan Mutaqobalan.
“Ya Allah Aku memohon ilmu yang bermanfa’at, dan rizki yang halal, serta amal yang diterima”
(HR.Ahmad VI/294,305,318,322)

9. Allahuma bika Ashbahna, wa bika amsaina, wa bika Nahya, wa bika Namut, wa ilaikan Nusyuur.

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolonganMU kami memasuki waktu pagi, dengan rahmat dan pertolonganMU kami memasuki waktu sore, dengan rahmat dan kehendakMU kami hidup, dengan rahmat dan kehendakMU kami mati, fdan KepadaMU kebangkitan (bagi semua kebangkitan)”
(HR,Bukhari dalam Aladab al Mufrad no. 1199)

10. Sayyidul Istighfar

Allahuma Anta robbi la ilaha ila Anta Kholaqtani, wa ana abduka, wa ana a’la Ahdika, wawa’dika mastatho’tsu, A’udzubika min syarri ma shona’tu abu’u laka bi ni’matika A’laya, wa abu’u bi dzanbi, fagfirlii, fa inahu layaghf iru dzunuba ila Anta.

“Ya Allah, engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali engkau, Engkaulah yang menciptakanku, Aku adalah hambaMU, Aku akan setia pada perjanjianku denganMU semampuku, Aku berlindung dari kejelekan yang kuperbuat, Aku mengakui NikmatMu(yang diberikan)kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau”

Barangsiapa membaca dengan yakin di waktu pagi, lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli syurga, Barangsiapa membaca dengan yakin di waktu sore, lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli syurga. (HR. Bukhari no.6306, 6323, AhmadIV/122-125)

11. Allahuma A’fini fi badani, Allahuma Afini fi sam’I, Allahuma Afini fi bashari Lailaha ila Anta. Allahuma ini A’udzubika minal Kufri wal Fakri, wa A’udzubika min adzabil Kobri Lailaha ila Anta (3x)

“Ya Allah selamatkanlah tubuhku dari penyakit, ya Allah selamatkanlah pendengaranku, ya Allah selamatkanlah penglihatanku(dari maksiat), tidak ada yang berhak didibadahi dengan benar kecuali engkau, Ya Allah aku berlindung kepadaMU dari kekufuran dan kefakiran. Aku berliundung kepadaMu dari siksa Kubur tidak ada yang berhak didibadahi dengan benar kecuali engkau” (HR,Bukhari, Al adab al Mufrad no. 701)

12. Allahuma ini as’aluka afwa, wal a’fiah fi dunia wal akhirah, Allahuma ini as’aluka afwa, wal a’fiah fi diin wa dunia wal ahli wa maali, Allahuma astur ‘aurati wa min ra’ati Allahuma ahfadhni min baini yadayya, wa min kholfi, wa ‘an yamini wa ‘an syimali wa min fauqi, wa Audzu bi’adzomatika an ‘ughtala min tahti.

“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat, Ya Allah aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam Agama, dunia,keluarga dan hartaku. Ya Allah tutupilah auratku(Aibku), dan tentramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri, dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaranMU agar aku tidak disambar dari bawahku (dibenamkan kedalam bumi)”
(HR. Bukhari no.1200, Abu Dawud no.5074)

13. Allahuma ‘alimal ghoibi wa syahadah, Fathiras samawati wal ‘ard, Robbi kulli sya’in wa malikah, Ashadu ala ilaha ila Anta, Audzubika min syari Nafsih, wa min syarri syaithon wa syirkihi,wa an aqtarifa ‘ala nafsi suu’an aw ajurah ila muslim.

“Ya Allah yang mengetahui yang Ghaib dan yang Nyata, Wahai Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya, Aku bersaksi tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, Aku berlindung dari kejahatan diriku, kejahatan syetan, dan ajakannya untuk menyekutukan Allah dan aku berlindung dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslimkepadanya”
NabiSAW bersabda kepada Abu Bakar AsShidiq “ Ucapkanlah pagi dan petang dan ketika engkau hendak tidur (HR,Bukhari dalam Al-adab al Mufrad no. 1202)

14. Allahuma ‘alimal ghoibi wa syahadah, Fathiras samawati wal ‘ard, Robbi kulli sya’in wa malikah, Ashadu ala ilaha ila Anta, Audzubika min syari Nafsih, wa min syarri syaithon wa syirkihi,wa an aqtarifa ‘ala nafsi suu’an aw ajurah ila muslim.

“Ya Allah yang mengetahui yang Ghaib dan yang Nyata, Wahai Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya, Aku bersaksi tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, Aku berlindung dari kejahatan diriku, kejahatan syetan, dan ajakannya untuk menyekutukan Allah dan aku berlindung dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslimkepadanya”
NabiSAW bersabda kepada Abu Bakar AsShidiq “ Ucapkanlah pagi dan petang dan ketika engkau hendak tidur (HR,Bukhari dalam Al-adab al Mufrad no. 1202)

15. Rodhitu billahi Robba, wabil Islami dina, wabi Muhamadin Nabiya (3x)

“Aku ridho Allah menjadi Rabbku, Islam sebagai Agamaku, dan Muhammad SAW sebagai Nabiku”
Barangsiapa membaca sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka Allah memberikan keridhoannNYA pada hari Kiamat.
(HR.Abu Dawud no.5070)

16.Yaa Hayyu yaa Qoyyum, bi rahmatika astaghitsu ashlihli sya’ni kullahu walatakilni ilanafsih thorfata ‘ain.
“ Wahai Rabb yang Maha Hidup, Wahai Rabb yang MahaBerdiri sendiri, dengan Rahmatmu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan jangan Engkau serahkahkan urusanku kepada diriku sendiri walaupun hanya sekejap mata(tanpa pertolonganMU)” (HR. AnNasa’i no.575)

17. Subhannallah wa bi hamdihi ‘adada kholqihi, wa ridho Nafsihi, wa zinata Arsyhi wa midada kalimatih. (3X)
“Maha Suci Allah, Aku memujinya sebanyak bilangan MahlukNYA, dan Maha Suci Allah sesuai RidhoNYA, dan seberat timbangan ‘Arsy’NYA, MahaSuci Allah sebanyak tinta (yang menulis) Kalimatnya”
Rasullah SAW bersabda”Aku telah mengucapkan empat kalimat yang aku ulang sebanyak tiga kali lebih baik dariyang kamu ucapkan” (HR.Muslim no. 2726, Abu Dawud)

18.Lailaha ilawlah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa a’la kulli syai’in kodir (100x)
“Tiada ilah yang berhak didibadahi dengan benar selain Allah, Yang Maha Esa tiada sekutu bagiNYA, BagiNYA kerajaandan bagiNYAsegala Puji. Dan DIA Mahakuasa atas segala sesuatu”

Barangsiapa membacanya 100 X sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, mendapat perlindungan dari syaithan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu.
(HR.Bukhari no.3293, Muslim no. 2691)


Ibnu Qayyim :
 Dzikir pagi dibaca sebelum matahari terbit
 Dzikir petang dibaca sebelum matahari tenggelam