Senin, 25 Januari 2016

Menguak Rahasia Kesuksesan Bisnis Rasulullah SAW dan Sahabatnya Abdurrahman bin Auf ..


Meneladani Kesuksesan Bisnis Rasullah

Rasulullah pada saat berdagang tidak hanya sekedar melakukan transaksi, tetapi juga telah melakukan berbagai aktivitas untuk merebut mind share, market share dan heart share.

Hal ini dibuktikan dengan semua target market yang telah disegmentasi sebelumnya.

Pada kegiatan marketing modern, goal setting yang akan dicapai dengan penguasaan heart share adalah loyality consumer atau kesetiaan pelanggan.

Rasulullah tidak hanya mampu menciptakan pelanggan yang loyal, tetapi juga mampu membauat pelanggan percaya dengan menggunakan formula kejujuran keikhlasan, silaturrahmi, dan bermurah hati yang menjadi inti dari seluruh kegiatan bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah.

Pada tahap ini, Rasulullah tidak hanya mampu memenangkan heart share dari konsumen tetapi lebih jauh telah memenangkan soul share.

1. Jujur ...

Sebelum memulai karir sebagai pengusaha, Rasulullah telah lama dikenal sebagai pengusaha, Muhammad telah lama dikenal sebagai seorang yang dapat dipercaya oleh semua orang.

Setelah Rasulullah melakukan perniagaan, sikap tersebut tidak berkurang sedikit pun. Sikap jujur ini yang menjadi dasar kegiatan dan ucapan Rasulullah secara otomatis membuahkan keprcayaan jangka panjang dari semua orang yang berinteraksi dengannya.

Sikap jujur adalah kunci utama dari kepercayaan pelanggan. Kepercayaan bukanlah suatu sesuatu yang diciptakan. Tetapi kepercayaan adalah sesuatu yang dilahirkan,

Walaupun Rasulullah telah mendapatkan kepercayaan dari konsumen, tapi ia tidak memanfaatkan kepercayaan tersebut untuk mendapatkan laba yang lebih banyak.

Rasulullah bersabda, “Aku bagaimanapun hanya seorang manusia. Jika kalian membawa satu perkara ke hadapanku dan salah satu dari kalian lebih fasih berbicara dari yang lain setelah mendengar pendapat, sangatlah mungkin aku akan memutuskan perkara tersebut menuruti kepentingannya.”

Rasulullah pada akhirnya akan menjadi penguasa jazirah Arab sesungguhnya memiliki kekayaan yang berlimpah.

Namun dengan sikap ikhlasnya, ia lebih memilih hidup bersahaja untuk mendapatkan ketenangan batin. Sebuah hal yang sampai kapanpun tidak dapat dinilai dengan uang.

2. Professional ...

Seiring denga sikap jujur dan ikhlas, Rasulullah menekankan pada pentingnya sikap professional dalam pekerjaan.

The Right Man on The Right Job menjadi inti dari sikap professional. Sikap ini menjauhkan dari sifat malas, tidak mau berusaha dan hanya menerima tanpa ada usaha malas menuju ke arah yang lebih baik.

Hanya karena adanya penekanan pada sikap ikhlas tidak berarti setiap orang menjadi malas.

Profesionalisme dan ikhlas adalah dua hal yang saling berkaitan dan saling menyeimbangkan.

Profesionalisme menjaga dari sikap malas dan hanya menerima apa adanya tanpa ada usaha yang optimal.

3. Silaturahim ...

Silaturahim pada dasarnya adalah formula untuk menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, lingkungan, makhluk hidup yang lain.

Pada saat itu, tepatnya pada abad ke 7, Muhammad sudah menekankan pada pentingnya silaturahim dalam rangka mengetahui costumer insight, dengan mengggunakan silaturrahim sebagai salah satu seni dalam berdagang yang tentu saja secara tidak langsung akan menaikkan omzet perdagangan.

Dengan silaturahim kita dapat membangun jaringan kerja (networking) yang tidak terbatas.

Silaturahim juga memiliki arti pengertian yang jauh lebih dalam daripada hanya sebatas hubungna bisnis. Silaturahim, sebuah sikap dalam menjalin hubungan dengan siapa pun atas dasar jujur, ikhlas dan professional.

4. Murah Hati ....

Terkadang setelah mendapatkan kesetiaan pelanggan, sebuah perusahaan cenderung memanfaatkan kesetiaan tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

Rasulullah tidak pernah menawarkan semua jenis produk atau menjanjikan semua solusi untuk semua orang.

Murah hati yang membentuk marketing Muhammad menjaga siapapun dari melakukan sikap pembodohan dan pemanfaatan konsumen.

Murah hati adalah the center of soul marketing sebuah konsep marketing yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ....

*Kejujuran menghasilkan kepercayaan,
*keikhlasan menghasilkan ketenangan dalam bekerja,
**profesionalisme menghasilkan kesungguhan dan dedikasi tinggi,*
*Silaturahmi membentuk jaringan kerja dan keuntungan moril dan materiil yang tidak terbatas.

Dengan didasari sikap murah hati dan cara kerja dari keempat elemen tersebut yang berkesinambungan akan membentuk sebuah pola pikir yang ideal, sebuah paradifma baru yang berpusat pada sikap murah hati ini adalah the real solution dalam marketing yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Belajar dari Kesuksesan Bisnis Sahabat Rasulullah Saw, yaitu Abdurrahman bin Auf ..

Beliau adalah salah seorang dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga sekaligus sebagai salah satu icon orang terkaya di zaman Rasulullah Saw.

Jumlah aset kekayaan Abdurrahman bin Auf diperkirakan melebihi 2.560.000 dinar atau setara dengan Rp. 3,2 Trilyun saat ini.

Dan itu belum termasuk aset properti dan aset lainnya yang ia miliki.

Diriwayatkan bahwa keempat istri Abdurrahman bin Auf mendapatkan ganti hak waris sebesar 80.000 dinar ( Rp 100 milyar) peristri, sehingga total ganti waris untuk keempat istrinya adalah Rp 400 Milyar. Nah, sesuai dengan hukum waris ( melalui pendekatan perkiraan ) bahwa jatah waris istri-istri adalah seperdelapan dari total warisan.

Itu berarti angka Rp 400 Milyar baru seperdelapan kekayaan total beliau. Sehingga asumsi minimalnya, kekayaan warisan beliau totalnya adalah Rp 400 M x 8 = Rp 3,2 Trilyun.

Apa saja rahasia sukses dunia akhirat dari Abdurrahman bin Auf?

Berbisnis untuk mencari keridhaan Allah semata.

Abdurrahman bin Auf adalah seorang saudagar yang jujur dan profesional.

Ia senantiasa menghindari hal-hal yang haram bahkan yang subhat sekalipun.

Ia tidak pernah melakukan praktek ribawi atau menghalalkan segala cara untuk meraih kekayaan.

Sehingga keseluruhan hartanya adalah harta yang halal, sampai-sampai Ustman bin Affan yang sudah sangat kayapun bersedia menerima wasiat Abdurahman ketika membagikan 400 Dinar bagi setiap veteran perang Badar.

Diantara ungkapan Abdurahman bin Auf yang menarik sekaligus menunjukkan cara berpikir beliau yang positif adalah :

“Sungguh kulihat diriku, seandainya aku mengangkat batu niscaya kutemukan di bawahnya emas dan perak !”

Para ahli saat ini mengatakan bahwa keajaiban berpikir positif adalah saat anda mengatakan bisa, maka anda akan bisa.

Secara tidak langsung Abdurrahman bin Auf yakin bahwa ia bisa menghasilkan uang dari setiap usaha dan perniagaannya.

Hasil usaha serta kekayaannya tidak dinikmatinya sendiri.

Abdurrahman bin Auf pernah menyumbangkan seluruh barang yang dibawa oleh kafilah perdagangannya kepada penduduk Madinah padahal seluruh kafilah ini membawa barang dagangan yang diangkut oleh 700 unta yang memenuhi jalanan kota Madinah #Ma_sha_Allah 👍

Selain itu juga tercatat Abdurrahman bin Auf telah menyumbangkan dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan antara lain 40,000 Dirham (sekitar Rp 1.4 Milyar uang sekarang), 40,000 Dinar (sekarang senilai +/- Rp 50 Milyar uang sekarang), 200 uqiyah emas, 500 ekor kuda, dan 1,500 ekor unta.

Beliau juga menyantuni para veteran perang badar yang masih hidup waktu itu dengan santunan sebesar 400 Dinar (sekitar Rp 500 juta) per orang untuk veteran yang jumlahnya tidak kurang dari 100 orang.

Sedekah telah menyuburkan harta Abdurrahman bin Auf, sampai-sampai ada penduduk Madinah yang berkata, “Seluruh penduduk Madinah berserikat dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya.

Sepertiga dipinjamkannya pada mereka, sepertiga untuk membayari hutang-hutang mereka, dan sepertiga sisanya dibagi-bagikan kepada mereka”.

4 Tips Rahasia Sukses Bisnis Abdurrahman Bin Auf yang wajib anda tahu ....

1. Untung sedikit tapi dalam kuantitas yang banyak.

Saat hijarah ke madinah, abdurrahman bin auf memilih memulai bisnis menjual unta,

saat pertama kali tiba di sana. Ia beli unta seharga 1000 dirham lalu ia pun jual kembali seharga 1000 dirham juga, terdengar aneh memang.

Rupanya ia seorang pedagang yang cerdas, ia tidak mengambil keuntungan atas penjualan unta.

Ketika dijual, unta tersebut telah dilengkapi dengan tali pengikat.

Abdurahman bin auf mengambil keuntungan atas penjualan tali yang mengikat unta tersebut!

Hebatnya, dalam sehari ia dapat menjual 1000 ekor unta. Untungnya? 1000 upah tali x 1 dirham = 1000 dirham. Cerdas!

Inilah salah satu konsep bisnis yang diterapkan, untung sedikit namun berharap perputaran yang cepat.

2. Perbanyak infak dan sedekah ...

Harta tidak akan berkurang akibat sedekah justru sedekah melipatgandakan harta.

Harta yang dimiliki akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya.

Dan harta akan terus bertambah kelipatannya. Itulah yang dilakukan oleh abdurrahman bin auf yaitu memperbanyak sedekah atas keuntungan penjualannya.

3. Kontinue, usaha dan upaya yang terus menerus.

Pada masa Hijrah ketika itu, beliau sanggup tinggalkan kekayaan semata-mata menyambutut perintah Hijrah Rasulullah Saw.

setibanya di Madinah dengan berbekal modal seadanya , ia cepat-cepat berusaha mengubah nasib diri dengan berdagang dan berdagang.

Kita juga harus bersikap demikian, dalam proses bisnis akan banyak hambatan dan tantangan, jangan mudah menyerah, bahkan jika bangkrut atau gulung tikar.

4. Pasrah dan yakin dengan kekuatan ILAHI...

Orang kaya yang beriman dan bertakwa adalah mereka yang senantiasa memiliki keyakinan bahwa segala usaha yang mereka kerjakan pasti mendapat keberhasilan cepat atau lambat, sedikit atau banyak untungnya.

Orang yang mengutamakan urusan dunia untuk ibadah tentu berbeda dengan Orang yang beribadah untuk urusan dunia atau kekayaan semata.

Wallahu Ta'ala A'lam bish-shawab ...

Semoga bermanfaat untuk kita semua, serta dapat memotivasi kita dalam menjalankan bisnis yang sudah kita tekuni dengan lebih baik dan benar, sesuai syariat, mengutamakan Halal dan menghindari Haram serta Syubhat ...

Semoga Allah Subhanahu Wata'ala memberikan limpahan KEBERKAHAN dalam BISNIS kita ...

Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin ....