Rabu, 04 Agustus 2010

“KEUTAMAAN DAN KEKUATAN DZIKRULLAH”

" Nabi termulia, Rasul paling Agung, Baginda Rosulullah Muhammad SAW bersabda:“Maukah saya tunjukkan tentang penyakitmu dan obatnya ? Sesungguhnya penyakitmu itu adalah perbuatan dosa dan obatnya adalah Istighfar” (HR. Dailami) "Dari Sa’d Ibnu Abu Waqqash ra yang menceritakan:“Ketika kamu berada dihadapan Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Apakah seorang diantara kalian tidak mampu menghasilkan 1000 (seribu) kebaikan setiap harinya?” Maka ada seseorang dari kalangan orang-orang yang duduk bersamanya bertanya: “Bagaimana caranya untuk menghasilkan 1000 (seribu) kebaikan?” Nabi SAW bersabda: “Hendaknya ia membaca 1000 (seribu) kali tasbih, maka dicatatkan baginya 1000 (seribu) kali kebaikan atau dihapus darinya 1000 (seribu) kesalahan (dosa).” (HR. Muslim)• Dari Abdullah Ibnu Mas’ud ra, menceritakan:“Rasulullah SAW menyukai berdo’a sebanyak 3 (tiga) kali dan beristighfar 3 (tiga) kali.: (HR Abu Daud) "Dari Syaddad Ibnu Aus ra, menceritakan bahwa Nabi SAW bersabda setentang Sayyidul Istighfar:“Raja Istighfar ialah ucapan seorang hamba: Allahumma anta robbi la ilaha illa anta khalaqtani wa ana abduka wa ana ala abdika wawa’dika maaststatho’tu audzubika min sari maa sona’tu abu ulaka bini’matika alayya wa abu ulaka bini’matika alayya wa abu u’bidzambi faqfirli fainahu layaghfirudzunuuba illa anta. Barang siapa yang mengucapkannya disiang hari dengan penuh keyakinan lalu ia mati (meninggal dunia) para siang hari itu juga sebelum petang hari maka ia termasuk ahli Syorga. Barang siapa yang mengucapkannya dimalam hari dengan penuh keyakinan kepada-Nya, lalu ia meninggal sebelum pagi hari maka ia termasuk ahli Syorga.” (HR Bukhari) "Dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda:“Barang siapa yang mengucapkan ketika keluar dari rumahnya: Bismillahi Tawakaltu ‘alallahu, wa laa haula walaa quwwwata illa billa, dikatakanlah untuknya:“Cukuplah itu untukmu, engkau diberi petunjuk dan dipelihara. Dan Syetan akan menyingkir.” (HR. Abu Daud, Nasai dan Turmudzi)• Hadist dari Abi Hurairoh ra, Nabi SAW bersabda:“Tidak sempurna wudhu orang yang tidak menyebut nama Allah (Bismillahirrohmanirrohiim) dipermulaannya.” (HR. Abu Daud)• Dari Umar Ibnu Khathab ra, katanya bersabda Rasulullah SAW:“Tidak seorangpun diantara kamu yang berwudhu lantas disempurnakannya wudhunya itu, kemudian ia mengucapkan: Ashaduan laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa Rasuluh. Melainkan akan dibukakan untuknya pintu Syurga yang delapan, ia boleh masuk dari pintu mana saja yang dikehendakinya.” (HR. Muslim) "Dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:“Barangsiapa yang membaca ketika mendengar Adzan: Allahumma robba haadzihid dawatit taammati wash shalaatil qodimmati aati Muhammadanil wasiilata wal fadhiilata wab’atshu maqoomam mahmudamil ladzii wa ‘attahu, wajiblah untuknya syafaatku.” (HR. Jama’ah) Dari Abi Umamah, ujarnya:“Sesungguhnya Nabi SAW berkata: Barangsiapa yang membaca ayat kursi dibelakang tiap-tiap sholat tidak ada lagi yang menghalanginya masuk syorga, kecuali mati.” (HR. An-Nasai dan Thabrani) "Hadist dari Ali bin Abi Thalib ra dinyatakan:“Bahwasanya Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang membaca ayat kursi dibelakang setiap sholat yang wajib, adalah ia dalam pemeliharan Allah hingga shalat berikutnya.” (HR Thabrani) "Dari Abi Hurairoh ra bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:“Barang siapa yang bertasbih (Maha Suci Allah) dibelakang setiap sholat 33 x dan bertahmid (Alhamdulillah) 33 x dan bertakbir (Allahuakbar) 33 x dan jumlah 99 x. Kemudian ia membaca (untuk) menyempurnakannya menjadi 100 (seratus) yaitu kalimat: Laa ilaahaillal laahu wahdahulaa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa alaa kulli syai’in qodir, niscaya diampunilah dosa-dosanya walaupun sebanyak (seperti) buih dilautan.” Masih Hadist dari Abi Hurairoh ra tetapi tanpa ditutup dengan tahlil:“Kamu bertasbih , bertakbir dan bertahmid tiga puluh tiga kali dibelakang setiap sholat.” (HR Muttafaq ‘Alaihi) "Dari Ka’ab bin Ujrah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:“Pengiring sesudah sholat yang wajib tidak akan kecewa orang yang mengucapkannya atau yang melaksanakannya. Yaitu tiga puluh tiga kali tasbih, tiga puluh tiga kali tahmid, tiga puluh empat kali takbir.” (HR Muslim) Berdasar riwayat yang shahih (Lihat Sayid Sabiq: FIQHUS SUNNAH):“Bertasbih dua puluh lima kali dan bertahmid serupa, bertakbir serupa. Kemudian mengucapkan: Laa ilaaha illa laahu wahdahulaa syarikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahua ‘alaa kulli syai’in qodir, serupa (maksudnya dua puluh lima kali.)” Berdasar riwayat yang shahih (lihat Sayid Sabiq: FIQHUS SUNNAH) "Dari Abdullah bin ‘Amar, bersabda Rasulullah SAW:“Dua perkara, barang siapa yang dapat memelihara (mengamalkannya) akan dimasukkan kedalam syorga. Keduanya mudah dan yang mengamalkannya sedikit. Mereka (Para Sahabat) bertanya: “Apa yang dua perkara itu ya Rasulullah ?” Jawab Rasul: “Bahwa kamu memuji Allah (Alhamdulillah) dan bertakbir membesarkan-Nya (Allahu Akbar) dan bertasbih (Subhanallah) dibelakang setiap sholat yang wajib sepuluh, sepuluh.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi) "Dzikir khusus dibaca sesudah Shalat Subuh dan sesudah Shalat Maghrib, yaitu:“Laa ilaaha illal laahu wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qodiirun.” (Rawaahu Ahmad wat Turmudzi)Ket: Barang siapa membacanya sepuluh kali, dituliskan baginya sepuluh kali kebajikan, dihapuskan sepuluh kejahatan dan ditinggikan (kedudukannya) sepuluh derajat. Ia terpelihara pada hari itu dari segala yang tidak disukai dan terpelihara dari gangguan Syetan. Dibacanya setiap selesai sholat Shubuh dan sholat Magrib. "Dzikir lain khusus dibaca sesudah shalat Subuh dan sesudah shalat Maghrib Hadist dari Muslim bin Harits:“Berkata Nabi kepada saya: Apabila engkau telah selesai halat Subuh maka bacalah sebelum engkau berbicara kepada orang lain (seseorang): Allahumma ajirnii minan naar, sebanyak 7 (tujuh) kali. Maka sesungguhnya jika engkau mati pada hari itu, Allah SWT menuliskan untuk kebebasan dari api neraka. Dan jika engkau telah selesai dari Shalat Maghrib, maka bacalah sebelum engkau berbicara dengan seseorang: Allahumma innii as’alukal jannah, Allahumma ajirni minan naar, yaitu sebanyak 7 (tujuh) kali. Maka sesungguhnya engkau jika meninggal (mati) pada malam itu, Allah SWT telah menulis engkau bebas dari api neraka.” (HR Ahmad dan Abu Daud) "Dzikir (do’a) setelah shalat sunnat Subuh (qobliyah Subuh):“Allahumma rabba jibriila wa miikaiila wa Israafila wa Muhammadin Nabiyyi a’udzu bika minan naari.” Dibaca 3 (tiga) kali. (HR. Ibnu Sunny) "Kemudia dzikir (do’a) ini:Barang siapa yang membaca pada Subuh hari Jum’at, sebelum sholat Subuh (qobliyah Subuh):“Astaghfirullah, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuumu wa utuubu ilaihi, sebanyak tiga kali. Niscaya diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT walaupun sebanyak buih dipermukaan laut.” (HR Ibnu Sunny) " Dzikir (do’a) yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Mu’adz:“Sesungguhnya Nabi SAW memegang tangan Mu’adz bin Jabal pada suatu hari, kemudian nabi berkata: Wahai Mu’adz! Sesunguhnya aku sangat sayang kepadamu. Maka Mu’adz menjawab: Yaa Rasulullah, demi ibu dan bapakku, aku juga sangat mencintaimu. Lalu Nabi SAW berkata: Aku wasiatkan kepadamu wahai Mu’adz, jangan engkau tinggalkan dibelakang setiap shalat membaca:“Ya Allah! Tolonglah aku untuk mengingat-Mu (menyebut-Mu) mensyukuri nikmat-Mu dan membaguskan ibadah kepada-Mu.” (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim.)Saudaraku sesama muslim, seaqidah seiman, sebenarnya masih terlalu banyak keutamaan, faedah, kelebihan, kekuatan dzikrullah, namun saya sudahi (batasi) dulu tulisan (artikel) religius saya ini sampai disini." Dzikir (wiridan) pengarang (Ulama besar) kitab-kitab terkenal, antara lain Ihya Ulumuddin, Sang Hujjatul Islam, Imam Al-Ghozali :

" Keutamaan Dzikrullah "

Allah Ta’ala berfirman:
“Maka ingatlah Aku, maka Aku akan mengingatmu, bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu kufur” (Al Baqarah: 152)
“Hai orang-orang yang beriman, Ingatlah Allah dengan dzikir yang banyak” (Al-Ahzaab: 41)
“Dan bagi laki-laki dan perempuan yang mengingat Allah, kepada mereka Allah berikan ampunan dan balasan yang besar” (Al-Ahzab: 35)
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mngeraskan suar, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai” (Al-A’raaf: 205)
Rasulullah shallalhu ‘alahi wasallam bersabda:
“Perbandingan antara orang yang mengingat Allah dengan yang tidak mengingat Allah adalah seperti perbandingan orang hidup dengan orang mati” (Riwayat Al-Bukhari dalam Al-Fath 11/208 dan Muslim 1/539 dengan lafaz berikut perbandingan antara rumah yang didalamnya nama Allah disebut dan dengan yang tidak adalah seperti perbandingan antara yang hidup dengan yang mati).
Beliau shallalahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“ Maukah kamu aku beritahukan amalan terbaik yang akan lebih mengangkat derajatmu, dan dari menginfakan emas dan uang, dan berperang melawan musuh?’ Para shahabat berkata: ‘Tentu! Beritahukanlah’ Beliau shallahu ‘alaihi wasallam kemudian menjawab: ‘yaitu dzikrullah (mengingat Allah)” (Riwayat At-Tirmidzi 5/439 dan Ibnu Majah 2/1245, lihat: Shahih Ibnu Majah 2/316 dan Sahih At-Tirmidzi 3/139)
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Allah Ta’ala berfirman: sesungguhnya Aku adalah menurut persangkaat hambaKu, dan Aku bersamanya selama dia mengingatKu, jika dia mengingatKu sendirian maka Aku akan mengingatnya sendirian pula, dan jika dia mengingatKu dalam suatu kelompok, maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih besar. Jika dia mendekatiku sejengkal, maka Aku mendekatinya sehasta. Jika dia mendekatiKu sehasta, maka Aku mendekatinya 2 hasta. Jika dia berjalan mendekatiKu, maka Aku mendekatinya sambil berlari.” (Al-Bukhari 5/175 dan Muslim 4/2016 , lafaz di atas dari Bukhari)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Busr radhiallahu anhu: Seorang laki-laki datang lepada Rasulullah shallahu ‘alahi wasallam dan berkata: ‘Ya Rasulullah, amalan Islam begitu banyak untukku, maka beritahukanlah suatu amalan yang aku bisa memegangnya dengan teguh’, Beliau shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangan biarkan lidahmu kering dari mengingat Allah” (Riwayat At-Tirmidzi 5/458 dan Ibnu Majah 2/1246, Lihat Sahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/317)
Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang membaca satu hurup dari Kitab Allah, maka akan diberi balasan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan Alif lam mim itu satu huruf, tetapi Alif satu hurup, lam satu hurup dan mim satu hurup.” (Riwayat At-Tirmidzi 5/175. Lihat sahih At-Tirmidzi 3/9 dan Sahih Jaami’ ush Shagir 5/340).
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Adakah di antara kamu yang bersedia pergi ke Buthaan atau Al-Aqiq (yaitu nama dua lembah di Madinah) setiap pagi hari dan kembali dari sana sambil membawa dua ekor unta betina tanpa ada dosa dan memutuskan hubungan?” Kami (shahabat) berkata: “Kami benar-benar gembira akan hal itu, ya Rasulullah” Beliau shallallahu ‘alahi wasallam lalu bersabda: “maka kamu harus pergi ke mesjid dan menuntut ilmu, atau membaca 2 ayat dari Kitab Allah, itu lebih baik bagi kamu dari 2 unta betina, 3 ayat lebih baik nagi kamu dari 3 unta betina, 4 ayat lebih baik bagi kamu dari 4 unta betina. Dan bilangan yang sama juga untuk unta jantan” (Riwayat Muslim 1/553)
Rasulullah shallalahu ‘alahi wasallam juga bersabda:
“Barang siapa yang duduk dan tidak mengingat Allah, maka dia telah merugi, dan barang siapa berbaring dan tidak mengingat Allah, maka dia telah merugi” (Riwayat Abu Dawud 4/264 dan yang lainnya. Lihat Sahih al-Jami’ 5/342)
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Jika ada sekelompok orang duduk dan tidak mengingat Allah dan mengucap shalawat atas Nabi, maka mereka telah merugi, jika Allah berkehendak maka Dia akan menghukumnya dan jika Dia berkehendak, Dia mengampuninya.” (Riwayat At-Tirmidzi, lihat Sahih At-Tirmidzi 3/140)

“KEUTAMAAN DAN KEKUATAN DZIKRULLAH”

• Nabi termulia, Rasul paling Agung, Baginda Rosulullah Muhammad SAW bersabda:“Maukah saya tunjukkan tentang penyakitmu dan obatnya ? Sesungguhnya penyakitmu itu adalah perbuatan dosa dan obatnya adalah Istighfar” (HR. Dailami)• Dari Sa’d Ibnu Abu Waqqash ra yang menceritakan:“Ketika kamu berada dihadapan Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Apakah seorang diantara kalian tidak mampu menghasilkan 1000 (seribu) kebaikan setiap harinya?” Maka ada seseorang dari kalangan orang-orang yang duduk bersamanya bertanya: “Bagaimana caranya untuk menghasilkan 1000 (seribu) kebaikan?” Nabi SAW bersabda: “Hendaknya ia membaca 1000 (seribu) kali tasbih, maka dicatatkan baginya 1000 (seribu) kali kebaikan atau dihapus darinya 1000 (seribu) kesalahan (dosa).” (HR. Muslim)• Dari Abdullah Ibnu Mas’ud ra, menceritakan:“Rasulullah SAW menyukai berdo’a sebanyak 3 (tiga) kali dan beristighfar 3 (tiga) kali.: (HR Abu Daud)• Dari Syaddad Ibnu Aus ra, menceritakan bahwa Nabi SAW bersabda setentang Sayyidul Istighfar:“Raja Istighfar ialah ucapan seorang hamba: Allahumma anta robbi la ilaha illa anta khalaqtani wa ana abduka wa ana ala abdika wawa’dika maaststatho’tu audzubika min sari maa sona’tu abu ulaka bini’matika alayya wa abu ulaka bini’matika alayya wa abu u’bidzambi faqfirli fainahu layaghfirudzunuuba illa anta. Barang siapa yang mengucapkannya disiang hari dengan penuh keyakinan lalu ia mati (meninggal dunia) para siang hari itu juga sebelum petang hari maka ia termasuk ahli Syorga. Barang siapa yang mengucapkannya dimalam hari dengan penuh keyakinan kepada-Nya, lalu ia meninggal sebelum pagi hari maka ia termasuk ahli Syorga.” (HR Bukhari)• Dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda:“Barang siapa yang mengucapkan ketika keluar dari rumahnya: Bismillahi Tawakaltu ‘alallahu, wa laa haula walaa quwwwata illa billa, dikatakanlah untuknya:“Cukuplah itu untukmu, engkau diberi petunjuk dan dipelihara. Dan Syetan akan menyingkir.” (HR. Abu Daud, Nasai dan Turmudzi)• Hadist dari Abi Hurairoh ra, Nabi SAW bersabda:“Tidak sempurna wudhu orang yang tidak menyebut nama Allah (Bismillahirrohmanirrohiim) dipermulaannya.” (HR. Abu Daud)• Dari Umar Ibnu Khathab ra, katanya bersabda Rasulullah SAW:“Tidak seorangpun diantara kamu yang berwudhu lantas disempurnakannya wudhunya itu, kemudian ia mengucapkan: Ashaduan laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa Rasuluh. Melainkan akan dibukakan untuknya pintu Syurga yang delapan, ia boleh masuk dari pintu mana saja yang dikehendakinya.” (HR. Muslim)• Dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:“Barangsiapa yang membaca ketika mendengar Adzan: Allahumma robba haadzihid dawatit taammati wash shalaatil qodimmati aati Muhammadanil wasiilata wal fadhiilata wab’atshu maqoomam mahmudamil ladzii wa ‘attahu, wajiblah untuknya syafaatku.” (HR. Jama’ah)• Dari Abi Umamah, ujarnya:“Sesungguhnya Nabi SAW berkata: Barangsiapa yang membaca ayat kursi dibelakang tiap-tiap sholat tidak ada lagi yang menghalanginya masuk syorga, kecuali mati.” (HR. An-Nasai dan Thabrani)• Hadist dari Ali bin Abi Thalib ra dinyatakan:“Bahwasanya Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang membaca ayat kursi dibelakang setiap sholat yang wajib, adalah ia dalam pemeliharan Allah hingga shalat berikutnya.” (HR Thabrani)• Dari Abi Hurairoh ra bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:“Barang siapa yang bertasbih (Maha Suci Allah) dibelakang setiap sholat 33 x dan bertahmid (Alhamdulillah) 33 x dan bertakbir (Allahuakbar) 33 x dan jumlah 99 x. Kemudian ia membaca (untuk) menyempurnakannya menjadi 100 (seratus) yaitu kalimat: Laa ilaahaillal laahu wahdahulaa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa alaa kulli syai’in qodir, niscaya diampunilah dosa-dosanya walaupun sebanyak (seperti) buih dilautan.”• Masih Hadist dari Abi Hurairoh ra tetapi tanpa ditutup dengan tahlil:“Kamu bertasbih , bertakbir dan bertahmid tiga puluh tiga kali dibelakang setiap sholat.” (HR Muttafaq ‘Alaihi)• Dari Ka’ab bin Ujrah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:“Pengiring sesudah sholat yang wajib tidak akan kecewa orang yang mengucapkannya atau yang melaksanakannya. Yaitu tiga puluh tiga kali tasbih, tiga puluh tiga kali tahmid, tiga puluh empat kali takbir.” (HR Muslim)• Berdasar riwayat yang shahih (Lihat Sayid Sabiq: FIQHUS SUNNAH):“Bertasbih dua puluh lima kali dan bertahmid serupa, bertakbir serupa. Kemudian mengucapkan: Laa ilaaha illa laahu wahdahulaa syarikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahua ‘alaa kulli syai’in qodir, serupa (maksudnya dua puluh lima kali.)” Berdasar riwayat yang shahih (lihat Sayid Sabiq: FIQHUS SUNNAH):• Dari Abdullah bin ‘Amar, bersabda Rasulullah SAW:“Dua perkara, barang siapa yang dapat memelihara (mengamalkannya) akan dimasukkan kedalam syorga. Keduanya mudah dan yang mengamalkannya sedikit. Mereka (Para Sahabat) bertanya: “Apa yang dua perkara itu ya Rasulullah ?” Jawab Rasul: “Bahwa kamu memuji Allah (Alhamdulillah) dan bertakbir membesarkan-Nya (Allahu Akbar) dan bertasbih (Subhanallah) dibelakang setiap sholat yang wajib sepuluh, sepuluh.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi)• Dzikir khusus dibaca sesudah Shalat Subuh dan sesudah Shalat Maghrib, yaitu:“Laa ilaaha illal laahu wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qodiirun.” (Rawaahu Ahmad wat Turmudzi)Ket: Barang siapa membacanya sepuluh kali, dituliskan baginya sepuluh kali kebajikan, dihapuskan sepuluh kejahatan dan ditinggikan (kedudukannya) sepuluh derajat. Ia terpelihara pada hari itu dari segala yang tidak disukai dan terpelihara dari gangguan Syetan. Dibacanya setiap selesai sholat Shubuh dan sholat Magrib.• Dzikir lain khusus dibaca sesudah shalat Subuh dan sesudah shalat Maghrib Hadist dari Muslim bin Harits:“Berkata Nabi kepada saya: Apabila engkau telah selesai halat Subuh maka bacalah sebelum engkau berbicara kepada orang lain (seseorang): Allahumma ajirnii minan naar, sebanyak 7 (tujuh) kali. Maka sesungguhnya jika engkau mati pada hari itu, Allah SWT menuliskan untuk kebebasan dari api neraka. Dan jika engkau telah selesai dari Shalat Maghrib, maka bacalah sebelum engkau berbicara dengan seseorang: Allahumma innii as’alukal jannah, Allahumma ajirni minan naar, yaitu sebanyak 7 (tujuh) kali. Maka sesungguhnya engkau jika meninggal (mati) pada malam itu, Allah SWT telah menulis engkau bebas dari api neraka.” (HR Ahmad dan Abu Daud)• Dzikir (do’a) setelah shalat sunnat Subuh (qobliyah Subuh):“Allahumma rabba jibriila wa miikaiila wa Israafila wa Muhammadin Nabiyyi a’udzu bika minan naari.” Dibaca 3 (tiga) kali. (HR. Ibnu Sunny)• Kemudia dzikir (do’a) ini:Barang siapa yang membaca pada Subuh hari Jum’at, sebelum sholat Subuh (qobliyah Subuh):“Astaghfirullah, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuumu wa utuubu ilaihi, sebanyak tiga kali. Niscaya diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT walaupun sebanyak buih dipermukaan laut.” (HR Ibnu Sunny)• Dzikir (do’a) yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Mu’adz:“Sesungguhnya Nabi SAW memegang tangan Mu’adz bin Jabal pada suatu hari, kemudian nabi berkata: Wahai Mu’adz! Sesunguhnya aku sangat sayang kepadamu. Maka Mu’adz menjawab: Yaa Rasulullah, demi ibu dan bapakku, aku juga sangat mencintaimu. Lalu Nabi SAW berkata: Aku wasiatkan kepadamu wahai Mu’adz, jangan engkau tinggalkan dibelakang setiap shalat membaca:“Ya Allah! Tolonglah aku untuk mengingat-Mu (menyebut-Mu) mensyukuri nikmat-Mu dan membaguskan ibadah kepada-Mu.” (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim.)Saudaraku sesama muslim, seaqidah seiman, sebenarnya masih terlalu banyak keutamaan, faedah, kelebihan, kekuatan dzikrullah, namun saya sudahi (batasi) dulu tulisan (artikel) religius saya ini sampai disini."