Rabu, 04 Agustus 2010

" Keutamaan Dzikrullah "

Allah Ta’ala berfirman:
“Maka ingatlah Aku, maka Aku akan mengingatmu, bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu kufur” (Al Baqarah: 152)
“Hai orang-orang yang beriman, Ingatlah Allah dengan dzikir yang banyak” (Al-Ahzaab: 41)
“Dan bagi laki-laki dan perempuan yang mengingat Allah, kepada mereka Allah berikan ampunan dan balasan yang besar” (Al-Ahzab: 35)
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mngeraskan suar, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai” (Al-A’raaf: 205)
Rasulullah shallalhu ‘alahi wasallam bersabda:
“Perbandingan antara orang yang mengingat Allah dengan yang tidak mengingat Allah adalah seperti perbandingan orang hidup dengan orang mati” (Riwayat Al-Bukhari dalam Al-Fath 11/208 dan Muslim 1/539 dengan lafaz berikut perbandingan antara rumah yang didalamnya nama Allah disebut dan dengan yang tidak adalah seperti perbandingan antara yang hidup dengan yang mati).
Beliau shallalahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“ Maukah kamu aku beritahukan amalan terbaik yang akan lebih mengangkat derajatmu, dan dari menginfakan emas dan uang, dan berperang melawan musuh?’ Para shahabat berkata: ‘Tentu! Beritahukanlah’ Beliau shallahu ‘alaihi wasallam kemudian menjawab: ‘yaitu dzikrullah (mengingat Allah)” (Riwayat At-Tirmidzi 5/439 dan Ibnu Majah 2/1245, lihat: Shahih Ibnu Majah 2/316 dan Sahih At-Tirmidzi 3/139)
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Allah Ta’ala berfirman: sesungguhnya Aku adalah menurut persangkaat hambaKu, dan Aku bersamanya selama dia mengingatKu, jika dia mengingatKu sendirian maka Aku akan mengingatnya sendirian pula, dan jika dia mengingatKu dalam suatu kelompok, maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih besar. Jika dia mendekatiku sejengkal, maka Aku mendekatinya sehasta. Jika dia mendekatiKu sehasta, maka Aku mendekatinya 2 hasta. Jika dia berjalan mendekatiKu, maka Aku mendekatinya sambil berlari.” (Al-Bukhari 5/175 dan Muslim 4/2016 , lafaz di atas dari Bukhari)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Busr radhiallahu anhu: Seorang laki-laki datang lepada Rasulullah shallahu ‘alahi wasallam dan berkata: ‘Ya Rasulullah, amalan Islam begitu banyak untukku, maka beritahukanlah suatu amalan yang aku bisa memegangnya dengan teguh’, Beliau shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangan biarkan lidahmu kering dari mengingat Allah” (Riwayat At-Tirmidzi 5/458 dan Ibnu Majah 2/1246, Lihat Sahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/317)
Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang membaca satu hurup dari Kitab Allah, maka akan diberi balasan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan Alif lam mim itu satu huruf, tetapi Alif satu hurup, lam satu hurup dan mim satu hurup.” (Riwayat At-Tirmidzi 5/175. Lihat sahih At-Tirmidzi 3/9 dan Sahih Jaami’ ush Shagir 5/340).
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Adakah di antara kamu yang bersedia pergi ke Buthaan atau Al-Aqiq (yaitu nama dua lembah di Madinah) setiap pagi hari dan kembali dari sana sambil membawa dua ekor unta betina tanpa ada dosa dan memutuskan hubungan?” Kami (shahabat) berkata: “Kami benar-benar gembira akan hal itu, ya Rasulullah” Beliau shallallahu ‘alahi wasallam lalu bersabda: “maka kamu harus pergi ke mesjid dan menuntut ilmu, atau membaca 2 ayat dari Kitab Allah, itu lebih baik bagi kamu dari 2 unta betina, 3 ayat lebih baik nagi kamu dari 3 unta betina, 4 ayat lebih baik bagi kamu dari 4 unta betina. Dan bilangan yang sama juga untuk unta jantan” (Riwayat Muslim 1/553)
Rasulullah shallalahu ‘alahi wasallam juga bersabda:
“Barang siapa yang duduk dan tidak mengingat Allah, maka dia telah merugi, dan barang siapa berbaring dan tidak mengingat Allah, maka dia telah merugi” (Riwayat Abu Dawud 4/264 dan yang lainnya. Lihat Sahih al-Jami’ 5/342)
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Jika ada sekelompok orang duduk dan tidak mengingat Allah dan mengucap shalawat atas Nabi, maka mereka telah merugi, jika Allah berkehendak maka Dia akan menghukumnya dan jika Dia berkehendak, Dia mengampuninya.” (Riwayat At-Tirmidzi, lihat Sahih At-Tirmidzi 3/140)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar