Nabi Adam menambahkan umurnya pada Nabi Dawud
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, Ibnu abi Dunia meriwayatkan, dari
khalaf bin Hisyam, dari Hakam bin Sinan, dari Hausyab, dari Hasan ia
berkata , "Adam diciptakan oleh Allah, dan setelah selesai diciptakan
maka dikeluarkanlah para calon penghuni surga dari sisinya sebelah kanan
dan dikeluarkan pula calon penghuni neraka dari sisinya sebelah kiri,
lalu mereka diletakkan di muka bumi, diantaranya ada yang buta, ada yang
tuli dan ada pula yang diberi cobaan berat, kemudian Adam berkata, "Ya
Tuhanku, bolehkan aku meminta agar semua keturunanku Engkau sama ratakan
?" Allah menjawab, "(Tidak, karena) Aku ingin agar manusia bersyukur
atas nikmat yang Aku berikan".
Dalam riwayat Ibnu Ahmad dari Affan, dari Hammad bin Salamah dari Ali
bin Zaid dari Yusuf bin Mihran, dari Ibnu Abbas ia berkata, " Ketika
diturunkan ayat Alqur'an tentang hutang piutang Rasulullah bersabda, "
Sesungguhnya orang pertama ayang menolak untuk mengaku adalah Adam,
sesungguhnya orang pertama yang menolak untuk mengaku adalah Adam,
sesungguhnya orang pertama yang menolak untuk mengaku adalah Adam,
setelah Adam diciptakan oleh Allah, diusaplah, bagian belakang punggung
Adam hingga semua benih keturunanya yang akan hidup hingga hari kiamat
nanti berguguran dari punggungnya, kemudian mereka semua ditunjukkan
kepada Adam, lalu ia melihat ada salah satu dari mereka yang bersinar
terang (dari mulutnya), ia pun bertanya, " Ya Tuhanku, siapakah orang
ini? Allah menjawab, "Dia adalah salah satu keturunanmu, Dawud.", lalu
Adam bertanya lagi, " Ya Tuhanku, Berapakah usia yang diberikan
kepadanya?" Allah menjawab "Enam puluh tahun," lalu Adam meminta, " Ya
Tuhanku, tambahkanlah umurnya," Tuhan menjawab " Tidak, kecuali
dikurangkan dari umurmu,"
Sebelumnya usia Adam ditetapkan selama seribu tahun, namun setelah ia
setuju usianya dikurangi empat puluh tahun untuk menambah usia Dawud.
Kemudian Allah menuliskan persetejuan itu dan menyuruh para malaikat
untuk mempersaksikanya. setelah lama kemudian ketika Adam telah mencapai
penghujung usianya,malaikat maut pun datang kepadanya untuk mencabut
nyawanya, namun ia berkata "Umurku masih tersisa empat puluh tahun
lagi." lalu dijawab, " Sesungguhnya kamu telah memberikan sisa usiamu
itu kepada salah satu keturunanmu, Dawud," namun Adam tetap menyanggah
seraya berkata, "Aku tidak pernah memberikanya." Maka ditunjukanlah
surat persetujuanaya,lalu diperkuat juga dengan persaksian para
malaikat,namunAdam tetap menolak mengakuinya
Dalam sebuah riwayat lain disebutkan, Akhirnya usia Dawud tetap ditambah
empat puluh tahun, namun tanpa mengurangi usia Adam, hingga ia dapat
melanjutkan hidupnya hingga berusia seribu tahun
Allahu A'lam bissawaab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar