Jadikan shalat lebih mantap, lebih agung dan lebih nikmat...
"Amal pertama yang dihisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalat. Dan barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya” (HR Thabarani).
Karena itu, belajar shalat harus menjadi prioritas utama. Mari sempurnakan shalat kita! Alhamdulillah, berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan konsep Trilogi MENUJU SHALAT SEMPURNA. Jadikan shalat lebih mantap (dengan shalat Nabi), lebih agung nilainya (dengan shalat berjamaah) dan lebih nikmat (dengan shalat khusyu)...
Melihat Shalat Nabi, adalah buku pertama dari trilogi Menuju Shalat Sempurna.
Sudahkah shalat dengan tata cara yang benar? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab “Ya”, apabila anda sudah pernah melihat Nabi dalam mengerjakan shalat. Sebagaimana sabda Nabi: “Shalatlah anda sebagaimana anda MELIHAT AKU SHALAT” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad).
Sudahkah anda melihat Nabi shalat.......??? Sungguh, amat banyak di antara kita menjawab “Belum”. Termasuk juga anda, bukan?
“Melihat Aku Shalat ” dalam hadits di atas adalah Melihat Shalat Nabi. Agar dapat mengerjakan shalat dengan BENAR, seperti telah melihat Nabi SAW mengerjakan shalat.
Melihat Shalat Nabi , adalah melihat hadits tiap “Gerakan” dan “Bacaan” shalat yang dicontohkan Nabi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui hadits Nabi tentang cara berdiri dalam shalat; hadits Nabi tentang cara mengangkat tangan saat takbir (arah telapak tangan, keadaan jari-jari, ketinggian telapak tangan); dan seluruh hadits gerakan shalat lainnya hingga akhir shalat.
Coba anda uji diri sendiri dengan satu pertanyaan saja: "Kemanakah arah jari-jari kaki dan arah telapak tangan pada saat takbiratul ikhram?"
Ingat, jawaban anda diragukan kebenarannya jika tidak berlandaskan hadits. Dapat dipastikan, jika anda belum pernah belajar shalat dengan benar (Melihat Shalat Nabi), pasti tata cara shalat anda masih banyak yang keliru. Jangan heran, kalau banyak orang yang merasa baru bangun dari tidur panjangnya selama ini setelah “Melihat Shalat Nabi”, karena selama ini mereka tidak sadar akan kesalahannya. Tata cara shalat mereka masih seperti yang mereka peroleh sejak kecil.
Ketahuilah, bahwa arah jari-jari kaki ketika berdiri dalam shalat adalah menghadap kiblat! Pada saat takbiratul ikhram, telapak tangan juga diarahkan ke kiblat. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi SAW (lihat haditsnya dalam buku). Coba anda perhatikan, berapa banyak kira-kira orang yang masih keliru dalam hal ini (jari kaki menghadap serong kiri & kanan, dan telapak tangan tidak ke arah kiblat)? Ternyata masih sangat banyak orang yang keliru, bukan? Apakah termasuk anda sendiri..? Penulis selalu menjumpai kekeliruan ini di mana-mana. Kenapa demikian, tidak lain karena mereka belum pernah melihat shalat Nabi. Itu baru takbiratul ikhram... permulaan shalat. Bagaimana dengan gerakan-gerakan shalat selanjutnya?
Buku Melihat Shalat Nabi Insya_allah menuntun kita ke arah shalat yang benar, sesuai yang Nabi contohkan. Sangat mudah dipahami karena menyajikan foto-foto gerak/posisi shalat yang benar dari mulai cara berdiri, takbiratul ikhram hingga salam. Masing-masing gerak dan posisi seluruh anggota tubuh dijelaskan berdasarkan hadits-hadits Nabi yang shahih, sehingga kita amat yakin akan kebenarannya. Juga dicantumkan macam-macam alternatif gerak yang pernah dicontohkan oleh Nabi. Buku ini juga mencantumkan seluruh bacaan shalat beserta artinya kata demi kata, agar makna shalat dapat dipahami lebih baik.
Waspadalah, shalat adalah perkara pertama yang dihisab di hari kebangkitan! “Barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya” (HR Thabarani).
Apakah cara shalat anda sudah dikalibrasi (dibandingkan) dengan shalat Nabi? Bagaimana kalau shalat anda ditolak karena tidak pernah belajar Shalat Nabi?
Strategi Membangun Kebiasaan Shalat Berjamaah, adalah buku kedua dari trilogi Menuju Shalat Sempurna.
Pernahkah disadari bahwa sebenarnya saat ini anda dalam keadaan PALING BAHAYA karena “MISKIN” ? Benar! Karena jika anda tidak shalat berjamaah di masjid, “Gaji” anda sangat kecil, hanya 1/27 atau 3,7% ...
Semoga kita tidak meninggal dalam "Kemiskinan" itu..., naudzubillah. Inilah KEMISKINAN SEJATI, yang melanda mayoritas penduduk negeri ini... yang juga tengah melanda diri anda, bukan? Kemiskinan sejati, penyebab SESAL & GENTAR di yaumul hisab. Kemiskinan sejati, menyeret menuju puncak kesengsaraan di HAWIYAH !
“Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas” (QS Al Qariah : 8-11)
Renungkan: Rumah megah, mobil mewah, harta berlimpah tapi tidak shalat berjamaah?! Andalah orang miskin sejati itu...
SHALAT BERJAMAAH PAHALANYA LEBIH TINGGI 27 DERAJAT DIBANDING SHALAT SENDIRI (HR BUKHARI -MUSLIM). Raih segera "Kenaikan Gaji" 27x lipat dengan shalat berjamaah di masjid! Shalat berjamaah adalah KEKAYAAN SEJATI, kekayaan yang dibawa mati untuk kebahagiaan abadi. JADILAH ORANG KAYA SEJATI !
Sudahkah anda istiqamah sehari 5x shalat berjamaah di masjid/shalat tepat waktu? Jika belum, anda wajib membaca buku ini!
PENTING! Bagi yang pernah mendengar bahwa wanita lebih baik shalat di rumah, hal itu hanya berlaku jika dilakukan di awal waktu. Masalah yang berbahaya adalah, kebanyakan wanita yang shalat di rumah ternyata tidak shalat tepat waktu. Bahkan tidak sedikit yang cenderung untuk mengakhirkannya. Dalam hal ini, maka wanita harus shalat berjamaah di masjid demi menjaga shalat di awal waktu.
Selain itu, wanita juga punya peranan sangat penting dalam membangun kebiasaan shalat berjamaah bagi keluarganya. Karena itu, buku Strategi Membangun Kebiasaan Shalat Berjamaah harus benar-benar dipelajari oleh siapapun, termasuk bagi kaum wanita.
Strategi Meraih Shalat Khusyu' , adalah buku ketiga dari trilogi Menuju Shalat Sempurna.
Shalat, tapi hanya sekedar menggugurkan kewajiban? Menjemukan & menjadi beban? Tergesa-gesa dan terasa tawar bin hambar? Anda menjadi orang yang sangat rugi, karena selalu tersiksa 5x/hari seumur hidup. Betulkah demikian...?
Jika demikian, anda tidak ada pilihan lain kecuali mencoba belajar dan mempraktekkan Strategi Meraih Shalat Khusyu' agar shalat terasa lebih nikmat, dan lebih memberikan manfaat bagi hati dan tubuh. Yakinlah, Shalat Khusyu’ adalah anugerah Allah untuk setiap hambanya.
Shalat khusyu' bukan hanya milik para Nabi, kita semua dapat meraihnya. Asal tahu caranya...
TENTANG PENULIS
Pada tahun 2002 H. Akhmad Tefur, S.Si memprakarsai berdirinya GPKSB (Gerakan Pembangunan Kebiasaan Shalat Berjamaah), sebuah tim sukses yang bertujuan untuk menggalakkan shalat berjamaah. Bersama IMTRA Training Center, penulis memperkenalkan program & manajemen GPKSB dari masjid ke masjid.
"Banyak masjid yang megah dan luas, tapi jamaah shalatnya sangat memprihatinkan. Banyak orang mampu membangun masjid, tapi tidak mampu membangun isinya". Inilah yang melatarbelakangi penulis untuk memprakarsai lahirnya PPKSB dan buku Strategi Membangun Kebiasaan Shalat Berjamaah. Penulis juga melihat keprihatinan mendasar lainnya, yaitu tentang teramat banyaknya saudara-saudara kita yang tidak tahu tata cara shalat yang benar sesuai tuntunan shalat Nabi. Saudara-saudara kita yang shalatnya ngebut juga tidak kalah banyaknya. Terburu-buru, tidak tumakninah... tanpa penghayatan sama sekali. Nah, bagaimana mungkin, shalat dapat memberikan manfaat yang agung bagi mereka yang mengerjakannya asal-asalan? Itulah mengapa buku selanjutnya lahir dengan judul Melihat Shalat Nabi dan Strategi Meraih Shalat Khusyu. Lengkaplah sudah menjadi Trilogi Menuju Shalat Sempurna.
Dengan banyaknya fenomena yang sangat memprihatinkan tersebut, akhirnya penulis "belok kanan". Semula penulis adalah area manager perusahaan kimia ternama di tanah air, yang menangani operasional kimia di wilayah Caltex Pacific Indonesia (Chevron) propinsi Riau. Sebagai ahli kimia perminyakan, penulis sering mengadakan pelatihan dan presentasi kimia di berbagai perusahaan minyak seluruh Indonesia. Presentasi dan pelatihan kimia akhirnya ditinggalkannya, karena kini penulis lebih memilih memberikan presentasi dan pelatihan shalat, dan menjalani wirausaha.
Pendidikan agamanya diperoleh mulai sejak kecil di Madrasah Islamiyah Tegal. Tahun 2000 penulis mulai mendalami masalah shalat dengan berguru kepada beberapa ustadz dan kyai di Riau, Jakarta, Tegal dan Bogor serta membaca buku. Lulusan Kimia Universitas Padjadjaran Bandung ini lahir di Tegal tahun 1969, bertempat tinggal di Bogor, dengan istri dan 2 anak. Saat ini menjabat sebagai ketua PPKSB Pusat dan presiden direktur IMTRA Training Center – Bogor.
3 MANFAAT INSTANT buku Trilogi Menuju Shalat Sempurna:
q - Mengetahui dengan yakin tentang cara shalat yang benar
q - Motivasi & strategi menuju istiqamah shalat berjamaah/awal waktu
q - Mengetahui cara & latihan-latihan kunci untuk meraih shalat khusyu
LEBIH LANJUT:
Jadikan shalat lebih mantap (dengan shalat Nabi),
lebih agung nilainya (dengan shalat berjamaah) dan
lebih nikmat (dengan shalat khusyu)...
HARAPAN PUNCAK:
Shalat kita baik (diterima) Allah di yaumul hisab.
“Barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala amalan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya” (HR Thabarani).
Semoga Allah berkenan memasukkan kita ke dalam surga-Nya. Amin
"Al Islam adalah agama Allah yang diperintahkan mempelajari aqidah dan syariatnya kepada Nabi Muhammad dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia, serta mengajak mereka untuk menganutnya. "Aqidah artinya sesuatu yang menjadi pengikat hati dan batin manusia. "Syari'at adalah undang-undang yang diturunkan Allah yang mengatur hubungan Allah dengan manusia, mengatur hubungan sesama muslim,dgn manusia lainnya, dgn kehidupan dan alam semesta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar