Perumpama'an Orang MUKMIN bagaikan LEBAH.
عن عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاص,ِ
أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تُكْسَرْ وَلَمْ تَفْسُدْ ْ
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, Sesungguhnya dia mendengan Rasulullah SAW bersabda:
Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, perumpamaan orang mu`min bagaikan lebah. Lebah itu memakan makanan yang baik-baik dan mengeluarkan yang baik pula. Tidak jatuh tatkala menghinggapi dan tidak mematahkan yang dihinggapi.
(HR Ahmad 164-241H).[Musnad Ahmad, II h.199]
LEBAH adalah serangga berbulu dan bersayap empat dan hidup dari madu kembang.
==============================
Allah memberi kemampuan pada lebah untuk memakan berbagai jenis buah-buahan dan untuk menempuh jalan-jalan yang dimudahkan Allah baginya sesuai dengan kemauannya, baik di udara, darat, lembah maupun di pegunungan, lalu kembali ke sarangnya tanpa tersesat.*
Lebah mengeluarkan madu, dan di dalamnya terdapat obat untuk manusia,
==========================
hal ini sesuai dengan firman Allah Swt, dalam Surat Al-Nahl ayat 69:
ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya,
di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl : 69)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pernyataannya dalam hadits diatas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah.
Sifat-sifat itu sendiri memang merupakan ilham dari Allah Subhanahu wa Ta’ala ...
sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Al-Nahl ayat 68 :
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.” (QS. An-Nahl : 68)
Sifat-Sifat Lebah :
================
Pertama
HINGGAP di tempat yang BERSIH dan MENYERAP hanya yang BERSIH.
Lebah hanya hinggap ditempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang lain amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk.
Tapi lebah tidak, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat bersih lainnya yang mengandung bahan MADU atau NEKTAR.
Begitu juga sifat seorang mukmin,
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”
(QS. Al-Baqarah : 172)
Kedua
mengeluarkan yang bersih.
Lebah mengeluarkan madu, dan madu mempunyai khasiat kesehatan untuk manusia.
Dia produktif dengan kebaikan, dan hasilnya dapat bermanfaat bagi mahluk lain.
Begitu juga dengan sifat seorang mukmin mampu mengeluarkan kebaikan yang dirasakan oleh manusia dan mahluk lainnya.
Ketiga
Tidak MERUSAK.
lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang ia hinggapi.
Begitu juga seorang mukmin, setidaknya ia tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apapun baik material atau pun non-material.
Keempat
TIDAK pernah MELUKAI kecuali kalau DIGANGGU.
Lebah tidak pernah memulai untuk menyerang. Ia akan menyerang ketika merasa tergangggu atau terancam.
Dan untuk mempertahankan kehormatan umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya ditubuh pihak yang diserang.
Sifat ini yang seharusnya dimiliki oleh seorang mukmin.
Itulah karakter-karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang mukmin.
Sungguh, tidaklah sia-sia Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Qur’an sebagai salah satu nama surah, yaitu An-Nahl.
Wallahu a’lam bis-Shawab ....
عن عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاص,ِ
أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تُكْسَرْ وَلَمْ تَفْسُدْ ْ
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, Sesungguhnya dia mendengan Rasulullah SAW bersabda:
Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, perumpamaan orang mu`min bagaikan lebah. Lebah itu memakan makanan yang baik-baik dan mengeluarkan yang baik pula. Tidak jatuh tatkala menghinggapi dan tidak mematahkan yang dihinggapi.
(HR Ahmad 164-241H).[Musnad Ahmad, II h.199]
LEBAH adalah serangga berbulu dan bersayap empat dan hidup dari madu kembang.
==============================
Allah memberi kemampuan pada lebah untuk memakan berbagai jenis buah-buahan dan untuk menempuh jalan-jalan yang dimudahkan Allah baginya sesuai dengan kemauannya, baik di udara, darat, lembah maupun di pegunungan, lalu kembali ke sarangnya tanpa tersesat.*
Lebah mengeluarkan madu, dan di dalamnya terdapat obat untuk manusia,
==========================
hal ini sesuai dengan firman Allah Swt, dalam Surat Al-Nahl ayat 69:
ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya,
di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl : 69)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pernyataannya dalam hadits diatas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah.
Sifat-sifat itu sendiri memang merupakan ilham dari Allah Subhanahu wa Ta’ala ...
sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Al-Nahl ayat 68 :
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.” (QS. An-Nahl : 68)
Sifat-Sifat Lebah :
================
Pertama
HINGGAP di tempat yang BERSIH dan MENYERAP hanya yang BERSIH.
Lebah hanya hinggap ditempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang lain amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk.
Tapi lebah tidak, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat bersih lainnya yang mengandung bahan MADU atau NEKTAR.
Begitu juga sifat seorang mukmin,
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”
(QS. Al-Baqarah : 172)
Kedua
mengeluarkan yang bersih.
Lebah mengeluarkan madu, dan madu mempunyai khasiat kesehatan untuk manusia.
Dia produktif dengan kebaikan, dan hasilnya dapat bermanfaat bagi mahluk lain.
Begitu juga dengan sifat seorang mukmin mampu mengeluarkan kebaikan yang dirasakan oleh manusia dan mahluk lainnya.
Ketiga
Tidak MERUSAK.
lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang ia hinggapi.
Begitu juga seorang mukmin, setidaknya ia tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apapun baik material atau pun non-material.
Keempat
TIDAK pernah MELUKAI kecuali kalau DIGANGGU.
Lebah tidak pernah memulai untuk menyerang. Ia akan menyerang ketika merasa tergangggu atau terancam.
Dan untuk mempertahankan kehormatan umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya ditubuh pihak yang diserang.
Sifat ini yang seharusnya dimiliki oleh seorang mukmin.
Itulah karakter-karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang mukmin.
Sungguh, tidaklah sia-sia Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Qur’an sebagai salah satu nama surah, yaitu An-Nahl.
Wallahu a’lam bis-Shawab ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar