Senin, 16 November 2015

Dzikir dan Doa Rasullah Shalallahu alaihi wassalam pada PAGI hari



Dzikir dan Doa Rasullah Shalallahu alaihi wassalam pada PAGI hari

 1. A’udzubilahi minaSyaithonirRojim…
2Ayat kursi
Nabi Shalallahu alaihi wassalambersabda “ Barangsiapa membaca ayat ini(ayat kursi) ketika pagi hari, maka ia dilindungi dari gangguan hingga sore hari dan Barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari gangguan jin hingga pagi hari”
(Mustadrak AlHakim I/562,Shahih atTarghiib wat Tarhiib I/418 no.662, shahih)
 3Al ikhlas(3x), Al Falaq(3x),An naas(3x) Nabi Shalallahu alaihi wassalam bersabda “Barangsiapa membaca tiga surat(Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas) setiap pagi dan sore hari sebanyak tiga kali, maka tiga surat tersebut cukup baginya dari segala sesuatu, Yakni mencegahnya dari berbagai kejahatan”. (HR. Abu Dawud no.5082, Tirmidzi no.3575, Ahmad V/312)
 4. Astagfirullahi wa atubu ilaihi(100x) .“Aku mohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadaNYA”Dari Ibnu Umar.r.a Rasullah bersabda “Wahai manusia, bertobatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Aku bertobat kepadaNYA dalam sehari seratus kali (HR.Muslim no.2075)Nabi bersabda”Barangsiapa mengucapkan ’Astagfirullahi wa atubuila ilaihi’ maka Allah mengampuni dosanya meskipun ia lari dari medan perang”
(HR.Abu Dawud no.1517, Tirmidzi no.3577,Bukhari/Fathul Baari XI/101, Muslim no.2702)
 5. Subhanallah wabi Hamdihi (100x)
“Maha Suci Allah Aku MemujiNYA”
 Rasullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda “Barangsiapa mengucapkan ‘Subhanallah wabi Hamdihi’ dalam sehari seratus kali, maka akan dihapus dosa2 nya sekalipun sebanyak buih dilautan” (HR.Bukhari, Muslim no.2691)
 6Ashbahna, wa asbaha muluku lillahi walhamdulillahi, Lailaha ilawlah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa a’la kulli syai’in kodir. Robbi as’alukal khair mafi hadzal yaum, wa khair ma ba’dahu, wa A’udzubika min syari ma fi hadzal yaum, wa syari ma ba’dahu. Robbi A’udzubika minal Kasali wa su’il Kibar, wa A’udzubika min Adzabin fi Naar wa adzabi fil Kobr
 “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah, Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNYA. BagiNYA kerajaan dan bagiNYA segala pujian. Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepadaMu kebaikan dihari ini dan kebaikan sesudahnya, Aku berlindung kepadaMU dari kejahatan dihari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, Aku berlindung kepadaMU dari sifat malas dan kejelekan dihari tua. Wahai Rabb, Aku berlindung kepadaMU dari siksa Neraka dan siksa Kubur”. (HR. Muslim no.2723, Abu Dawud no. 5071, Tirmidzi no.3390 )
 7. Ashbahna ‘ala fitratil Islam, wa’ ala kalimatil Ikhlas, wa’ ala diini nabiyina Muhammad, wa’ala milati abina Ibrahim, Hanifan musliman wa ma kana minal musyrikin
 “ Diwaktu pagi kami berada diatas Fitrah agama Islam, kalimat Ikhlas, agama Nabi Muhammad SAW dan Agama ayah kami Ibrahim yang bertdiri diatas jalan yang lurus dan tidak tergolong orang yang Musyrik”. (HR.Ahmad III/406, 407)
 8. Allahuma inna nas’aluka ‘ilman Nafi’an, wa rizkan Thoyiban, wa ‘amalan Mutaqobalan.
“Ya Allah Aku memohon ilmu yang bermanfa’at, dan rizki yang halal, serta amal yang diterima”
(HR.Ahmad VI/294,305,318,322)
 9. Allahuma bika Ashbahna, wa bika amsaina, wa bika Nahya, wa bika Namut, wa ilaikan Nusyuur.
 “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolonganMU kami memasuki waktu pagi, dengan rahmat dan pertolonganMU kami memasuki waktu sore, dengan rahmat dan kehendakMU kami hidup, dengan rahmat dan kehendakMU kami mati, fdan KepadaMU kebangkitan (bagi semua kebangkitan)”
(HR,Bukhari dalam Aladab al Mufrad no. 1199)
 10. Sayyidul Istighfar
 Allahuma Anta robbi la ilaha ila Anta Kholaqtani, wa ana abduka, wa ana a’la Ahdika, wawa’dika mastatho’tsu, A’udzubika min syarri ma shona’tu abu’u laka bi ni’matika A’laya, wa abu’u bi dzanbi, fagfirlii, fa inahu layaghf iru dzunuba ila Anta.
 “Ya Allah, engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali engkau, Engkaulah yang menciptakanku, Aku adalah hambaMU, Aku akan setia pada perjanjianku denganMU semampuku, Aku berlindung dari kejelekan yang kuperbuat, Aku mengakui NikmatMu(yang diberikan)kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau”

Barangsiapa membaca dengan yakin di waktu pagi, lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli syurga, Barangsiapa membaca dengan yakin di waktu sore, lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli syurga. (HR. Bukhari no.6306, 6323, AhmadIV/122-125)
 11. Allahuma A’fini fi badani, Allahuma Afini fi sam’I, Allahuma Afini fi bashari Lailaha ila Anta. Allahuma ini A’udzubika minal Kufri wal Fakri, wa A’udzubika min adzabil Kobri Lailaha ila Anta (3x)
 “Ya Allah selamatkanlah tubuhku dari penyakit, ya Allah selamatkanlah pendengaranku, ya Allah selamatkanlah penglihatanku(dari maksiat), tidak ada yang berhak didibadahi dengan benar kecuali engkau, Ya Allah aku berlindung kepadaMU dari kekufuran dan kefakiran. Aku berliundung kepadaMu dari siksa Kubur tidak ada yang berhak didibadahi dengan benar kecuali engkau” (HR,Bukhari, Al adab al Mufrad no. 701)
 12. Allahuma ini as’aluka afwa, wal a’fiah fi dunia wal akhirah, Allahuma ini as’aluka afwa, wal a’fiah fi diin wa dunia wal ahli wa maali, Allahuma astur ‘aurati wa min ra’ati Allahuma ahfadhni min baini yadayya, wa min kholfi, wa ‘an yamini wa ‘an syimali wa min fauqi, wa Audzu bi’adzomatika an ‘ughtala min tahti.
 “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat, Ya Allah aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam Agama, dunia,keluarga dan hartaku. Ya Allah tutupilah auratku(Aibku), dan tentramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri, dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaranMU agar aku tidak disambar dari bawahku (dibenamkan kedalam bumi)”(HR. Bukhari no.1200, Abu Dawud no.5074)
 13. Allahuma ‘alimal ghoibi wa syahadah, Fathiras samawati wal ‘ard, Robbi kulli sya’in wa malikah, Ashadu ala ilaha ila Anta, Audzubika min syari Nafsih, wa min syarri syaithon wa syirkihi,wa an aqtarifa ‘ala nafsi suu’an aw ajurah ila muslim.
 “Ya Allah yang mengetahui yang Ghaib dan yang Nyata, Wahai Rabb yang menciptakan langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya, Aku bersaksi tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, Aku berlindung dari kejahatan diriku, kejahatan syetan, dan ajakannya untuk menyekutukan Allah dan aku berlindung dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslimkepadanya”
NabiSAW bersabda kepada Abu Bakar AsShidiq “ Ucapkanlah pagi dan petang dan ketika engkau hendak tidur (HR,Bukhari dalam Al-adab al Mufrad no. 1202)
 14..Bismilahiladzi la ya dhuruhu ma’asmihi syai’un, fil ardhi wala fi sama wahuwa sami’ul ‘alim (3x) 
"Dengan nama Allah yang dengan namaNYA tiada yang dapat membahayakan apapun yang ada dilangit maupun di bumi"
  Barangsiapa membaca sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatupun yang membahayakan dirinya (HR.Tirmidzi no.3388)
 15. Rodhitu billahi Robba, wabil Islami dina, wabi Muhamadin Nabiya (3x)
 “Aku ridho Allah menjadi Rabbku, Islam sebagai Agamaku, dan Muhammad SAW sebagai Nabiku”
Barangsiapa membaca sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka Allah memberikan keridhoannNYA pada hari Kiamat.(HR.Abu Dawud no.5070)
 16.Yaa Hayyu yaa Qoyyum, bi rahmatika astaghitsu ashlihli sya’ni kullahu walatakilni ilanafsih thorfata ‘ain.
“ Wahai Rabb yang Maha Hidup, Wahai Rabb yang MahaBerdiri sendiri, dengan Rahmatmu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan jangan Engkau serahkahkan urusanku kepada diriku sendiri walaupun hanya sekejap mata(tanpa pertolonganMU)” (HR. AnNasa’i no.575)
 17. Subhannallah wa bi hamdihi ‘adada kholqihi, wa ridho Nafsihi, wa zinata Arsyhi wa midada kalimatih. (3X)
“Maha Suci Allah, Aku memujinya sebanyak bilangan MahlukNYA, dan Maha Suci Allah sesuai RidhoNYA, dan seberat timbangan ‘Arsy’NYA, MahaSuci Allah sebanyak tinta (yang menulis) Kalimatnya”
Rasullah SAW bersabda”Aku telah mengucapkan empat kalimat yang aku ulang sebanyak tiga kali lebih baik dariyang kamu ucapkan” (HR.Muslim no. 2726, Abu Dawud)
18.Lailaha ilawlah wahdahu la syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa a’la kulli syai’in kodir (100x)
Tiada ilah yang berhak didibadahi dengan benar selain Allah, Yang Maha Esa tiada sekutu bagiNYA, BagiNYA kerajaandan bagiNYAsegala Puji. Dan DIA Mahakuasa atas segala sesuatu”
 Barangsiapa membacanya 100 X sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, mendapat perlindungan dari syaithan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seorang itu dapat
mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu.
(HR.Bukhari no.3293, Muslim no. 2691)

Jumat, 28 Agustus 2015

Ada Tiga perkara

 
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Ada Tiga perkara yg membinasakan, Tiga perkara yg menyelamatkan, Tiga perkara yg Menghapus dosa Dan Tiga perkara yg meninggikan derajat.
»Adapun Tiga perkara yg membinasakan: 
1. ditaati Kekikiran yg 
2. Hawa Nafsu yg dituruti 
3. Kekaguman Seseorang Terhadap Dirinya. 
 
 »Tiga perkara yg menyelamatkan: 
1. Berbuat adil ketika marah maupun Senang 
2. Sederhana ketika Miskin maupun kaya 
3. Takut Kepada Allah ketika bersendirian maupun di keramaian. 
 
»Tiga perkara yg Menghapus dosa: 
1. Menunggu sholat Sampai sholat berikutnya 
2. Menyempurnakan wudhu hearts keadaan Dingin 
3. Berjalan Menuju sholat jama'ah. 
 
»Tiga perkara yg Mengangkat derajat: 
1. Memberi Makan 
2. Menyebarkan salam 
3. Sholat di Waktu Malam, ketika Manusia sedang Tidur. 
 

" {HR. Ath-Thabarani Dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhuma, Shahihul Jami ': 3045}

Kamis, 27 Agustus 2015

7 Ayat Al Quran yang Bisa Membuat Kaya Jika Diamalkan

7 Ayat Al Quran yang Bisa Membuat Kaya Jika Diamalkan

Al Quran adalah petunjuk dan pedoman hidup manusia terutama untuk seorang mukmin. Di dalam ayat-ayat Al Quran tersimpan rahasia-rahasia hidup yang perlu kita pelajari. Ayat-ayat Al Quran memiliki bahasa tingkat tinggi sehingga perlu ilmu untuk dapat memahaminya secara utuh dan menyeluruh.

Alhamdulillah, Allah karuniakan kepada kita semua para ahli tafsir dan hadits yang dapat menjabarkan dengan utuh dan menyeluruh dari ayat-ayat Al Quran. Di dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang membahas tentang rezeki dan cara mendapatkan rezeki dari Allah SWT. Berikut 7 Ayat Al Quran yang Bisa Membuat Kaya Jika Diamalkan yang telah disusun oleh Quran Cordoba :

1. Quran Surat Ar-Ra’d:11

Allah SWT berfirman :

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ (١١
“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra’d:11)

Tafsir Surat Ar-Ra’d ayat 11 ini sebagai berikut :
Allah tidak akan mengubah keadaan mereka, selama mereka tidak mengubah sebab-sebab kemunduran mereka. Ada pula yang menafsirkan, bahwa Allah tidak akan mencabut nikmat yang diberikan-Nya, sampai mereka mengubah keadaan diri mereka, seperti dari iman kepada kekafiran, dari taat kepada maksiat dan dari syukur kepada kufur. Demikian pula apabila hamba mengubah keadaan diri mereka dari maksiat kepada taat, maka Allah akan mengubah keadaanya dari sengsara kepada kebahagiaan.
Dengan mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik maka Allah SWT akan mendatangkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Merubah diri yang tadinya kufur menjadi taat adalah pondasi awal untuk meraih rezeki. Dengan adanya niat dan usaha untuk merubah diri, pasti Allah SWT akan memudahkan kita untuk berubah ke arah yang lebih baik.
2. Quran Surat Al-Baqarah:216

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٢١٦
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Tetapi boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh Jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. ” (Q.S. Al-Baqarah:216)
Seseorang yang mendapatkan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan harapan pasti akan kecewa. Padahal kita tidak tahu apakah sesuatu itu sebenarnya baik atau buruk bagi kita. Berbaiksangkalah kepada Allah SWT karena hanya Dia lah yang tahu mana yang baik dan mana yang buruk bagi kita. Sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 216 di atas bahwa kita tidak boleh membenci sesuatu hal, bisa jadi Allah sedang memberikan jalan keluar dari masalah-masalah yang sedang kita hadapi.
Jika kita mengamalkan ayat ini dalam berusaha, insyaallah kita tidak mudah putus asa dan selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Segala hasil yang kita dapatkan akan disyukuri dengan sepenuh hati sembari bersabar dan berharap yang terbaik pasti datang dari Allah SWT.
3. Quran Surat Al-Baqarah: 286

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٢٨٦
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau membebani Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Ma’afkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
Jelas dalam ayat diatas bahwa Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Yakinlah jika kita berpikir tidak sanggup,maka itu hanya anggapan kita saja. Kita pasti sanggup apabila menyanggupinya. Jangan kalah oleh pikiran negatif yang dengan mudah mengatakan tidak sanggup untuk berusaha dan menjadi kaya.
Dengan mengamalkan ayat ini, seseorang yang berusaha dengan sungguh-sungguh selalu mempunyai pikiran positif bahwa apa yang menjadi bebannya adalah beban yang sesuai dengan kesanggupannya. Dengan semangat ini segala macam urusan dan beban akan terasa ringan dan mudah untuk melaluinya.
4. Quran Surat Al-Insyirah: 5 – 6

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٥) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٦)
“5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. 6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan“.
Tafsir surat Al-Insyirah ayat 5-6 :
Ini merupakan kabar gembira untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu bahwa setiap kali Beliau mendapatkan kesulitan, maka Beliau akan mendapatkan kemudahan setelahnya, dan bahwa betapa pun besar kesusahan yang Beliau alami, maka setelahnya Beliau akan merasakan kemudahan. Oleh karena itu, sebelumnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merasakan kesulitan dan penderitaan dari orang-orang kafir, selanjutnya Beliau mendapatkan kemudahan dengan diberi-Nya kemenangan atas mereka.
Dengan mengamalkan kedua ayat diatas kita yakin bahwa sesuatu itu diciptakan berpasang-pasangan oleh Allah SWT. Begitu juga dengan kesulitan yang berpasangan dengan kemudahan. Seseorang yang menghadapi kesulitan dengan sabar dan penuh harapan Allah SWT sesuai dengan ayat diatas pasti akan mendatangkan kemudahan. Setiap usaha yang ditempuh dengan penuh sabar dan harap pasti akan membuahkan hasil.
Seseorang yang menghindari kesulitan dia tidak akan mendapatkan kemudahan. Jika kita berharap sesorang yang mengatasi kesulitan,maka orang lain lah yang mendapatkan kemudahan. Kita tidak akan mendapatkan kemudahan dari kematangan, keterampilan, dan pengalaman yang didapatkan. Perhatikan ayat ke-6, ada kata “sesungguhnya”, artinya sebuah penguatan atau penegasan akan kalimat sebelumnya.
5. Quran Surat Ath-Thalaq: 2-3



فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (٢) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (٣
” 2. Maka apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujuklah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. 3. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”

Dalam ayat ke 2 surat Ath-Thalaq Allah SWT akan membukakan jalan keluar bagi orang-orang yang bertakwa. Tafsir ayat ini adalah sebagai berikut :

Maka orang yang bertakwa kepada Allah dan mengutamakan keridhaan Allah dalam semua keadaannya, Allah Subhaanahu wa Ta’aala akan membalasnya di dunia dan akhirat. Di antara sekian balasannya adalah Allah Subhaanahu wa Ta’aala berikan jalan keluar dari setiap kesulitan dan kesempitan. Sebagaimana orang yang bertakwa kepada Allah, akan dibukakan jalan keluar baginya, maka orang yang tidak bertakwa kepada Allah, akan terjatuh ke dalam kesempitan, beban dan belenggu yang sulit keluar dan lolos darinya. Digunakan talak sebagai contohnya, karena jika seorang tidak bertakwa kepada Allah dalam masalah talak, misalnya ia menjatuhkan talak dengan cara yang diharamkan seperti langsung tiga kali, maka ia tentu akan menyesal dengan penyesalan yang tidak mungkin dapat dikejar lagi.
Sedangkan dalam ayat ke 3 surat Ath-Thalaq Allah SWT akan mencukupkan keperluannya dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka kepada orang yang bertawakkal.
Kedua ayat ini memiliki perintah dari Allah SWT yaitu bertakwa dan bertawakkal. Dengan mengamalkan perintah pada ayat ini insyaallah kita tidak takut lagi akan kehabisan harta dan tidak takut lagi menghadapi kesulitan. Sesuai dengan janji Allah pada ayat diatas rezeki akan dicukupkan dan dibukakan jalan keluar dari kesulitan serta masalah yang sedang kita hadapi.

Minggu, 23 Agustus 2015

Add caption
,, Assalamu'alaikum  warahmatullohi wabarakaatuh,,,
,,,,,,,,,,, TIPS CUCI GINJAL ALAMIAH ,,,,,,,,,,

Mari kita bagikan informasi ini, agar bisa memberi manfa'at untuk sahabat kita yang lain, terutama bagi sahabat kita yang ketergantungan mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas.

Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa menyampaikan satu ilmu, orang lain membaca dan mengamalkanya, maka sedekah jariyah baginya, yang pahalanya akan terus mengalir walaupun ia sudah tiada.

=================================

Selama bertahun-tahun Ginjal kita menyaring darah dengan cara membuang : Garam, Racun dan zat-zat lain yg tidak diinginkan memasuki tubuh kita.

Seiring berjalannya waktu, terjadi akumulasi garam dan memerlukan perawatan dan pembersihan secara rutin dan berkala, minimal sebulan sekali.

Berikut TIPS CUCI GINJAL kitasecara murah dan alami. Biaya kurang Dari Rp.10.000,


CARANYA SANGAT MUDAH sebagai berikut :
=============================

1. Beli seikat daun Seledri.

2. *Cucilah sampai bersih, lalu potong kecil-kecil dan masukkan ke dalam panci.

3. *Tuangkan air bersih, kira-kira 1 liter, didihkan selama 10 menit dan biarkan hingga dingin.

4. Saring & tuangkan kedalam botol yg bersih lalu simpan di dalam kulkas hingga dingin.
Minum satu gelas setiap hari & Anda akan melihat semua endapan garam & racun lain yg keluar dari ginjal Anda sewaktu buang air kecil.
Anda juga akan melihat perbeda'an yang tidak pernah anda rasakan sebelumnya.

SELEDRI dikenal sebagai obat ALAMI terbaik utk mencuci ginjal dan tidak ada efek sampingnya.


SAYANGI GINJAL ANDA ..!!!
Kalau terjadi gangguan pada ginjal, jangan buru
buru cuci darah !!!


TIPS UNTUK MENGATASINYA :
===========================

Biji alpokat diiris kecil-kecil lalu jemur sampai kering (seperti kerupuk ). Lalu di giling sampai halus, ambil serbuknya, lalu buat seperti kita buat kopi atau teh.

Minum seperti kita minum kopi, 3 x sehari. Minumlah sampai kembali normal.
Tidak ada efek samping.


PANTANGAN yang harus dihindari :
===============================

> Setelah makan semangka jangan langsung minum susu.

> Setelah makan manggis jangan langsung minum gula.

> Setelah makan durian jangan langsung minum bir dan coca cola bisa stroke.

> Setelah makan buah pear jangan langsung minum madu karena bisa mati keracunan..!

> Setelah makan udang jangan langsung minum vit C, krn vit C + udang = keracunan arsen (terjadi reaksi arsen dlm udang dan vit C)

> Madu + bawang merah = merusak mata.

> Madu + tahu = merusak pendengar-an.

> Madu + susu kedelai = mengganggu pencernaan & pendengaran.

> Madu + teh = mengganggu pencer-naan.

> Madu + kepiting = keracunan.

> Madu + pear = merusak 5 organ penting / mati.

> Jangan minum jeruk atau jus jeruk sa'at makan sea food.. bisa jadi calcium sitrat....tidak bagus untuk ginjal anda...

,,,,,, SELAMAT MENCOBA ..!!! ,,,,,,,,,,,

,,,,,,, SEMOGA BERMANFA'AT ,,,,,,,,,,


Sumber : Prof. Dr. Ir Budi Indarto

Jumat, 21 Agustus 2015

Rahasia ketenangan hati


Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
SubhanAllah Alhamdulillah Allahu Akbar..

Seseorang bertanya kepada temannya: Apa rahasia ketenangan hati dan ketenteraman jiwamu? Kenapa kamu selalu kelihatan bahagia dan ceria?

Orang itu menjawab:

Semenjak aku mengenal Allah.....

bila aku mendapatkan kebaikan aku selalu berwudhu' dan shalat dua rakaat sebagai ungkapan syukurku kepada-Nya.

Setiap kali aku ditimpa kesusahan, sedih dan duka aku selalu berwudhu', kemudian aku memohon kesabaran kepada-Nya.

Setiap kali aku dibuat bimbang oleh suatu masalah, aku langsung berwudhu' dan aku memohon pillihan terbaik kepada-Nya.

Seperti inilah kehidupanku, berpindah dari rasa syukur, sabar dan berharap kepada Allah.

Jadilah orang yang beradab dalam kesedihan, bertahmid dalam genangan air mata, dan tetap tenang dalam kepedihan.

Sedih itu bagaikan kebahagiaan, kedua-duanya hadiah dari Allah. Dia akan berdiam sejenak, kemudian ia akan kembali ke haribaan Tuhannya dengan membawa keterangan rinci tentang sabar atau syukurmu.

Wa'alaikum sallam warohmatullahi wabarokatuh.

Kamis, 20 Agustus 2015

15 AMALAN PEMBUKA PINTU REZEKI ,,,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

15 AMALAN PEMBUKA PINTU REZEKI ,,,
Sahabatku yang dirahmati Allah SWT ... siapa bilang amalan pembuka pintu rezeki hanyalah hal-hal yang berkaitan dengan ikhtiar dan usaha saja ?
Banyak hal-hal yang sepintas terlihat 'tidak nyambung' ,namun ternyata menjadi amalan kunci pembuka pintu rezeki yang sangat luar biasa ..!!!
Berikut ini ada 15 amalan pembuka pintu rezeki yang wajib dicoba oleh tiap muslimin muslimah yang yakin kepada Allah SWT.
Rasakan langsung bagaimana efek turunya rezeki setelah melakukan ke-15 poin berikut ini:
1. ISTIGHFAR DAN TAUBAT ,,,,
Allah SWT berfirman:
“Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Robb mu, sesungguhnya DIA adalah Maha Pengampun. Niscaya DIA akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Qs. Nuh: 10-12).
2. TINGGALKAN PERBUATAN DOSA ,,,,
“… Dan seorang pria akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya.”
(Riwayat at-Tirmidzi) .
3. TAQWA KEPADA ALLAH SWT ,,,,
Allah berfirman: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya DIA akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”
(Qs. Ath-Thalaq: 2-3)
4. JANGAN SEKALI-KALI LUPA UNTUK MENUNAIKAN IBADAH KEPADA ALLAH SWT ,,,,
“Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-KU, maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu. “(Riwayat Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah ra)
5. BERUSAHA DAN BERIKHTIAR SEBAIK-BAIKNYA ,,,,
“Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya.” (QS. Ar-Ra'du: 11)
6. TAWAKAL KEPADA ALLAH SWT ,,,,
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sungguh, seandainya kalian betawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung, mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang di petang hari dalam keadaan kenyang.” (Ahmad dan Tirmizi).
7. BERIBADAH SEPENUH HATI & KHUSYU’ ,,,,
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT berfirman:
“Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepada_KU, niscaya Aku penuhi (hatimu) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi keperluanmu.
Jika kalian tidak lakukan yang sedemikian, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak aku penuhi keperluanmu (kepada manusia).” (Tirmizi, Ahmad, dan Ibnu Majah).
8. SILATURAHMI ,,,,
Rasulullah SAW
bersabda:
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknya ia menyambung (tali) silaturahim.” (HR. Bukhari).
9. BERBUAT BAIK KEPADA ORANG TUA, SAHABAT, KERABAT dan ORANG-ORANG YANG LEMAH ,,,
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan. Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat. (HR. Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Ahmad).
Rasulullah SAW bersabda: “Bantulah orang-orang lemah, kerana kalian diberi rezeki dan ditolong lantaran orang-orang lemah di antara kalian.” (Muslim dan An-Nasa`i).
10. MEMUDAHKAN KESULITAN ORANG LAIN ,,
Rasulullah SAW bersabda: “Allah ta’ala menolong seorang hamba selagi hamba tersebut menolong sesamanya.”
Beliau juga bersabda: “Barang siapa menolong saudaranya yang membutuhkan maka Allah ta’ala akan menolongnya.” (HR. Muslim).
11. BERINFAQ DAN SHADAQAH ,,,,
Allah SWT berfirman, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Robb ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki Nya)’, dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”
(Qs. Saba`: 39).
12. SELALU MENUNAIKAN SHALAT DHUHA ,,
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permula'an pagi (shalat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)
13. BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT ,,,,
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
“(Ibrahim: 7).
“… Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (Ali Imran: 145)
14. BANGUN PAGI ,,,,
Fatimah (Puteri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah melihatnya masih tidur di pagi hari, beliau (S.A.W) mengatakan kepadanya, “Puteriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan hati Allah, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang.
Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya shubuh sampai terbitnya matahari.” (HR. Al-Baihaqi).
15. SELALU BERADA DALAM KONDISI BERWUDHU
Rasulullah SAW bersabda: “Senantiasalah berada dalam kondisi bersih (dari hadas) niscaya Allah SWT akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan dari Sayidina Khalid al-Walid)
Semoga bermanfa'at
SEMOGA kita SEMUA senantiasa MEMPEROLEH REZEKI yang TIADA DISANGKA-SANGKA dari ARAH MANAPUN yang HALAL, MANFA'AT dan BARAKAH dari ALLAH SWT ,,,
Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin

Rabu, 19 Agustus 2015

7 ZIKIR PEMBUKA PINTU REZEKI

Assalamu'alaikum Warah Matullahi Wabarakatuh.

" 7 ZIKIR PEMBUKA PINTU REZEKI "

1:membaca
"Laa Hawla Wala Quwwata Illa Billah"
Barang siapa yang lambat datang rezeki nya hendaklah banyak mengucapkan (Laa Hawla Wala Quwwata Illa Billah)
(HR,AT TABRANI)

2:membaca
"Laa Illaha Illallahul Malikul Haqqul Mubiin"
Barang siapa yang membaca Laa Illaha Illallahul Malikul Haqqul Mubiin maka bacaan itu akan menjadi keamanan dan kekafiran dan akan penentram dari rasa takut dalam kubur.
(HR, ABU NU'AIM AD DAILAMI).

3:membaca
"Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil'adziim"
Dari setiap kalimat itu Seorang MALAIKAT yang BERTASBIH kepada Allah Ta'ala yang pahala tasbinhnya itu di berikan untuk mu.
(HR,AL MUSTAGFIRIN DALAM AD DA'AWAT)

4:membaca SURAH AL IKHLAS .
Barang siapa membaca surat AL IKHLAS ketika masuk rumah maka berkah bacaan menghilangkan kekafiran dari penghuni rumah dan tetangganya.
(HR,AT TABRANI)

5:membaca SURAH AL WAQIAH
Barang siapa yang membaca Surah Al Waqiah setiap malam maka tidak akan tertimpa kesusahan hidup.
(HR,AL BAIHAQI DALAM SYU'BAH AL IMAN)

6:Perbanyak membaca
"Shalawat keatas Nabi "
Dari Umar Bin Khattahab dari Nabi Muhammad Shallahu'Alaihii Wasallam bersabd :(barang siapa bershalawat kepada Ku satu kali shalawat maka Allah akan membalas sepuluh kali shalawat dan mengangkat sepuluh derajat.
(DIKELUARKAN IMAM BUKHARI DALAM ABDUL MUFRAT,IBNU ABU SYAIBAH..AL BAZZAR..IBNU SYAHIIN AL ISMAILI DENGAN SANAD MA'LUL).

7:melazimkan ISTIGHFAR
Barang siapa melazimkan ISTIGHFAR niscaya Allah Ta'ala mengeluarkan dia dari segala kesusahan dan memberi kan rezeki dari yg tak di duga duga.
(HR,AHMAD,ABU DAWUD DAN IBNU MAJJAH).

YAA ALLAH....
Berikanlah kami rezeki yg luas...
Yg halal lagi baik tanpa memberatkan kami
Jika rezeki kami di langit..
Maka tutunkanlah...
Jika ada di bumi...
Maka keluarkanlah..
Jika jauh maka dekatkanlah..
Jika sedikit maka banyak kanlah...
Jika banyak maka berkatilah agar kami dapat menolong ANAK YATIM,FAKIR MISKIN,MEREKA YG DLM KESUSAHAN &KEDHAIFAN
YAA ALLAH...kabulkanlah do'a kami
Aamiin Yaa Allah...Aamiin Yaa Robbal'Aalamiin...

Smoga Allah mengabulkan do'a do'a kita
SMOGA BERMANFAAT..IN SHAA ALLAH
BARAKALLAHU FIIKUM
WASSALAM.

Jumat, 22 Mei 2015

Nasehat Berharga Dari Imam Abul Laits as-Samarqandiy



Beliau berkata:
فَالْوَاجِبُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَسْتَعِيذَ بِاللَّهِ تَعَالَى مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَأَنْ يَسْتَعِدَّ لِلْقَبْرِ بِالْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ فِيهِ ، فَإِنَّهُ قَدْ سَهُلَ عَلَيْهِ الْأَمْرُ مَا دَامَ فِي الدُّنْيَا ، فَإِذَا دَخَلَ الْقَبْرَ فَإِنَّهُ يَتَمَنَّى أَنْ يُؤْذَنَ لَهُ بِحَسَنَةٍ وَاحِدَةٍ ، فَلَا يُؤْذَنُ لَهُ ، فَيَبْقَى فِي حَسْرَةٍ وَنَدَامَةٍ
Yang wajib atas setiap muslim adalah memohon perlindungan kepada Allaah Ta’aala dari ‘adzab kubur, dan bersiap-siap untuk menghadapi (alam) kubur dengan amal-amal shaalih sebelum ia memasukinya. Karena sesungguhnya terkadang dia meremehkan perkara itu selama ia di dunia, namun ketika dia telah masuk kedalamnya, maka dia berharap bisa diizinkan untuk melakukan satu kebajikan tapi dia tidak diizinkan, maka dia pun berada dalam kerugian dan penyesalan.
فَيَنْبَغِي لِلْعَاقِلِ أَنْ يَتَفَكَّرَ فِي أُمُورِ الْمَوْتَى ، فَإِنَّ الْمَوْتَى يَتَمَنَّوْنَ أَنْ يُؤْذَنَ لَهُمْ بِأَنْ يُصَلُّوا رَكْعَتَيْنِ ، أَوْ يُؤْذَنَ لَهُمْ أَنْ يَقُولُوا مَرَّةً لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ، أَوْ يُؤْذَنَ لَهُمْ بِتَسْبِيحَةٍ وَاحِدَةٍ ، فَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَتَعَجَّبُونَ مِنَ الْأَحْيَاءِ أَنَّهُمْ يُضَيِّعُونَ أَيَّامَهُمْ فِي الْغَفْلَةِ وَالْبَطَالَةِ
Maka hendaklah orang yang berakal itu mau berfikir tentang perkara orang-orang yang telah wafat1 , karena orang-orang tersebut berharap bisa diizinkan untuk shalat dua raka’at, atau diizinkan sekali saja mengucapkan ‘Laa ilaaha illaLLaah, Muhammadur Rasuulullaah’, atau diizinkan untuk bertasbih satu kali; tapi mereka tidak diizinkan. Mereka pun merasa heran terhadap orang-orang yang masih hidup, yang menyia-nyaakan hari-hari mereka dengan kelalaian dan kebathilan.
يَا أَخِي فَلَا تُضَيِّعْ أَيَّامَكَ فَإِنَّهَا رَأْسُ مَالِكَ ، فَإِنَّكَ مَا دُمْتَ قَادِرًا عَلَى رَأْسِ مَالِكَ قَدِرْتَ عَلَى الرِّبْحِ ، لِأَنَّ بِضَاعَةَ الْآخِرَةَ كَاسِدَةٌ فِي يَوْمِكَ هَذَا ، فَاجْتَهِدْ حَتَّى تَجْمَعَ بِضَاعَةَ الْآخِرَةِ كَاسِدَةً فِي وَقْتِ الْكَسَادِ ، فَإِنَّهُ يَجِئُ يَوْمٌ تَصِيرُ هَذِهِ الْبِضَاعَةُ فِيهِ عَزِيزَةً ، فَاسْتَكْثِرْ مِنْهَا فِي يَوْمِ الْكَسَادِ لِيَوْمِ الْعِزِّ ، فَإِنَّكَ لَا تَقْدِرُ عَلَى طَلَبِهَا فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ
Wahai saudaraku, janganlah engkau menyia-nyiakan hari-harimu… Karena sesungguhnya itu adalah modalmu… Sesungguhnya selama engkau menguasai modalmu, maka engkau akan mendapatkan laba… Sesungguhnya barang akhirat itu tidak laku2 hari ini, maka bersungguh-sungguhlah engkau mengumpulkan barang akhirat di waktu yang tidak laku ini. Karena sesungguhnya kelak akan datang suatu hari, dimana barang ini sangat berharga… Maka perbanyaklah pembendaharaan ini dihari yang tidak laku ini, untuk hari yang kelak ia menjadi suatu yang berharga, karena sesungguhnya engkau tidak akan mampu mengupayakannya di hari itu.
فَنَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى أَنْ يُوَفِّقَنَا لِلِاسْتِعْدَادِ لِيَوْمِ الْفَقْرِ وَالْحَاجَةِ ، وَلَا يَجْعَلَنَا مِنَ النَّادِمِينَ الَّذِينَ يَطْلُبُونَ الرَّجْعَةَ فَلَا يُقَالُونَ وَيُسَهِّلَ عَلَيْنَا سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَشِدَّةَ الْقَبْرِ ، وَعَلَى جَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ آمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
Maka kita memohon kepada Allaah ta’aala agar memberi kita taufiiq untuk menyiapkan diri menghadapi hari yang penuh kefaqiran dan kebutuhan, dan agar (Dia) tidak menjadikan kita termasuk orang-orang yang meminta dihidupkan kembali, dan (kita memohon kepadaNya) agar kita dimudahkan sakarat maut serta dimudahkan (dari) beratnya (fitnah) kubur; demikian pula atas sekalian kaum muslimiin dan muslimaat… Aamiin, Yaa Rabbal ‘aalamiin…
فَإِنَّهُ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ ، وَهُوَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Maka sesungguhnya Dialah Dzat Yang Maha Penyayang dari segala penyayang, Cukuplah Dia (sebagai penolong kami), dan Dialah sebaik-baik penolong. Dan tiada daya maupun kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allaah Yang Maha Tinggi Lagi Maha Agung…
[Tanbiihul Ghaafiliin hlm. 30 (Daar ibnul Jauziy), teks arab: dari IslamWeb, juga merujuk terjemahan dari Pustaka Azzam dengan penyesuaian teks aslinya]

Catatan Kaki
  1. Komentar Abu Zuhriy: Maka hendaknya kita benar-benar memperhatikan perkataan beliau ini. Beliau mengajak kita untuk melihat dari sudut pandang orang-orang yang telah wafat. Mereka itu dalam keadaan berharap agar dapat diizinkan SEKALI SAJA untuk beribadah, namun itu tidak akan pernah terjadi. Sungguh, jika kita menghadirkan ini dalam hati kita, maka kita akan bersemangat untuk beribadah kepadaNya; bersemangat untuk mengerjakan segala ketaatan dan bersemangat untuk menjauhi kemaksiatan.
  2. Komentar Abu Zuhriy: Sungguh indah permisalan beliau tentang amalan aakhirat sebagai “barang tidak laku hari ini”, karena memang faktanya banyaknya orang-orang yang tidak beriman atau jauh dari keimanan kepada Allaah dan hari aakhir yang tidak mempedulikan, tidak mengindahkan dan meremehkan amalan aakhirat, bagaikan “barang yang tidak laku” disisi mereka…
Maka jangan sampai kita tertipu dengan banyaknya orang-orang yang lalai disekitar kita, sehingga membuat kita ikut-ikutan lalai. Bahkan hendaknya kita menyalahi mereka dalam hal ini! Hadirkanlah (bahkan sampaikanlah) ilmu yang telah kita pelajari ketika kita ditengah-tengah mereka. Ilmu yang kita pelajari itu bukan hanya saat kita menghadiri majels ta’lim, atau saat kita membaca kitab-kitab saja; tapi hendaknya ia kita resapkan kedalam hati, sehingga semoga ia terhadir dalam perikehidupan kita; yang dengannya ia menghiasi amal perbuatan kita.
Ingatlah selalu “barang tidak laku” oleh kebanyakan orang hari ini, adalah “barang yang amat berharga” untuk hari yang akan datang. Hadirkanlah ini ketika kita mulai terpengaruh dengan kelalaian mereka, maka kita akan kembali kejalanNya, dan tidak mengikuti jalan-jalan orang yang tertipu dengan dunia.

Doa setelah tasyahud sebelum salam



Doa setelah tasyahud sebelum salam


Disunnahkan banyak berdoa setelah membaca tasyahud, dan sebelum salam.
Terdapat banyak hadits, yang menganjurkan kita untuk banyak berdoa setelah kita membaca tasyahud.
Rasuulullaah shallalaahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
لا تقولوا السَّلامُ على اللهِ فإنّ اللهَ هو السَّلامُ ولكن إذا جلس أحدُكم فليقُلْ التَّحيَّات للهِ والصَّلواتُ والطَّيباتُ السَّلامُ عليك أيها النبيُّ ورحمةُ اللهِ وبركاتُه السَّلامُ علينا وعلى عبادِ اللهِ الصَّالحينَ فإنكم إذا قلتُم ذلك أصاب كلَّ عبدٍ صالحٍ في السماءِ والأرضِ أو بين السماءِ والأرضِ أشهد أن لا إله إلا اللهُ وأشهد أن محمدًا عبدُه ورسولُه ثم لِيتخيَّرْ أحدُكم من الدعاءِ أعجبَه إليه فيدعو بهِ
Janganlah kalian berkata: ‘assalaamu ‘alaLLaah’ (Keselamatan atas Allaah), karena Dia-lah as-salaam. Jika kalian duduk (tasyahud), maka ucapkanlah: ‘at tahiyaatu lillaah, wash shalaatutuh thayyibaat, assalaamu ‘alayka ayyuhannabiy warahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu ‘alayna wa ‘ala ibaadillaahish shaalihiin’. Jika kalian telah berkata demikian, maka doa tersebut akan meliputi SELURUH hamba yang shaalih di langit maupun di bumi, maupun diantara keduanya. (Kemudian katakanlah) ‘asyhadu an laa ilaaha illaLLaah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh’. Kemudian hendaklah diantara kalian memilih doa, yang kalian berdoa dengannya.
(HR Ahmad, al Bukhaariy, Abu Daawud, dll)
Beliau juga bersabda:
إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللَّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ لْيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ لْيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ
“Apabila salah seorang diantara kalian melakukan shalat maka hendaknya ia memulai dengan memuji Allaah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian berdoalah setelah itu dengan doa yang ia kehendaki.”
(HR. Tirmidziy, dan beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahiih)
Beliau juga bersabda:
إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أَرْبَعٍ
Jika salah seorang dinatara kalian tasyahud, maka berlindunglah kepada Allaah dari empat hal… [akan disinggung haditsnya dibawah]
(HR Muslim dan selainnya)
Disebutkan juga, bahwa berkata Mihjan ibnul Adra':
أنَّ رسولَ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ دخلَ المسجدَ ، إذا رجلٌ قد قَضى صلاتَهُ وَهوَ يتشَهَّدُ ، فقالَ
Sesungguhnya Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam masuk masjid, dan ternyata ada seorang lelaki yang sedang menunaikan shalat dan sedang dalam TASYAHUD, dan ia berdoa [dalam tasyahudnya, dengan doa -yang nanti akan disebutkan dibawah-]
(Shahiih, an Nasaa-iy dan selainnya)
Disebutkan juga dalam hadits Anas, bahwa beliau berkata:
كنتُ معَ رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ جالسًا ـ يَعني ـ ورجلٌ قائمٌ يصلِّي ، فلمَّا رَكَعَ وسجدَ وتشَهَّدَ دعا ، فقالَ في دعائِهِ
Dahulu aku pernah duduk bersama Rasuulullaah -shallallaahu ‘alayhi wa sallam-, dan ada seorang yang sedang berdiri dalam shalantya, kemudian ia ruku’, sujud, dan berdoa dalam tasyahudnya. Dan ia berkata dalam doanya [doa -yang nanti akan disebutkan dibawah-]
(Shahiih, an Nasaa-iy dan selainnya)
Berdoa lebih utama sebelum salam, adapun dzikir maka setelah shalat
Berkata Syaikh ibnul ‘Utsaimiin rahimahullaah tentang ‘dubur shalat’ :
“Dubur dari sesuatu merupakan bagian darinya, seperti dubur hewan. Sesungguhnya hewan mempunyai dubur, dan dubur-nya ada pada tubuh hewan itu sendiri. Begitu pula dengan dubur shalat1, merupakan bagian dari shalat.
Apabila Rasul shallallaahu ‘alaihi wa sallam membimbing kita untuk berdoa setelah tasyahud, maka doa yang ditaqyid dengan ‘dubur’, tempatnya adalah sebelum salam di akhir shalat. Adapun setelah shalat, yang ada adalah dzikir….”
[Asy-Syarhul-Mumti’, 3/62 – via Syamilah; dari blog ustadz abul jauzaa].
Beliau juga berkata:
“…Oleh karena itu dapat kita katakan bahwa apabila engkau ingin berdo’a kepada Allah, maka berdo’alah kepada-Nya sebelum salam.
Hal ini karena dua alasan :
Alasan pertama : Inilah yang diperintahkan oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membicarakan tentang tasyahud, “Jika selesai (dari tasyahud), maka terserah dia untuk berdo’a dengan do’a yang dia suka.”
Alasan kedua : Jika engkau berada dalam shalat, maka berarti engkau sedang bermunajat kepada Rabbmu. Jika engkau telah selesai mengucapkan salam, berakhir pula munajatmu tersebut. Lalu manakah yang lebih afdhol (lebih utama), apakah meminta pada Allah ketika bermunajat kepada-Nya ataukah setelah engkau berpaling (selesai) dari shalat? Jawabannya, tentu yang pertama yaitu ketika engkau sedang bermunajat kepada Rabbmu.
 [Liqo’at Al Bab Al Maftuh, kaset no. 82, dari rumaysho]
Maka hendaknya kita tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, meskipun hanya memanjatkan salah satu doa, dari doa-doa yang diajarkan Rasul pada kondisi ini (inilah yang lebih utama), atau berdoa dengan doa yang kita inginkan untuk kebaikan dunia dan aakhrat kita.
Diantara doa-doa yang dibaca setelah tasyahud sebelum salam
Catatan: Doa-doa ini boleh dibaca seluruhnya (jika kita ingin), atau sebagiannya (baik sebagian besar atau sebagian kecil), atau boleh pula cuma beberapa, atau boleh pula cuma salah satu darinya.
Membaca:
اللَّهمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا ، وَلا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا أَنْتَ , فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Allaahumma inni zhalamtu nafsiy zhulman katsiiraa, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta, faghfirliy magfiratan min ‘indik, warhamniy innaka antal ghafuurur rahiim
Yaa Allaah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku dengna kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang mengampuni dosa melainkan Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisiMu, dan rahmatilah aku; sesungguhnya engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(HR Bukhaariy dan Muslim)2
Dan/atau membaca
اللَّهمَّ إنِّي أسألُكَ يا اللَّهُ بأنَّكَ الواحدُ الأحدُ الصَّمدُ ، الَّذي لم يَلِدْ ولم يولَدْ ولم يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ، أن تغفِرَ لي ذُنوبي ، إنَّكَ أنتَ الغَفورُ الرَّحيمُ
Allaahumma inni as-aluka yaa Allaah, bi annakal waahidul ahadush shamad, alladziy lam yalid wa lam yuulad wa lam yakul-lahu kufuwan ahad, an taghfiraliy dzunuubiy innaka antal ghafuuur rahiim
Ya Allaah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu yaa Allaah, Yang Maha Esa lagi tempat bergantungnya seluruh makhluq, Yang tidak berank, tidak pula diperanakkan, dan tidak ada yang setara denganNya, agar engkau mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(HR Ahmad, Abu Dawud, an Nasaa-iy, Ibnu Khuzaymah, al Haakim, dishahiihkannya dan disepakati adz Dzahabiy dan al albaaniy)3
Dan/atau membaca
اللَّهُمَّ اغْفِرْ ﻟِﻲ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَﺳْﺮَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَﺳْﺮَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي
Allaahummaghfirly maa qaddamtu wa maa akh-khartu wa maa as-rartu wa maa a’lantu wa maa asraftu wa maa anta a’lamu bihi minniy
‘Yaa Allâh Ta’âla ampunilah dosaku yang telah aku lakukan dan (dosa akibat dari kewajiban) yang telah aku tinggalkan, (dosa) yang aku rahasiakan dan yang aku lakukan dengan terang-terangan, serta (segala hal) yang aku telah melakukan dengan berlebihan dan segala dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku.
أَنْتَ الْـمُقَدِّمُ وَ أَنْتَ الْـمُؤَخَّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Anta al-muqaddim wa anta al-muakhkhir, laa ilaaha illaa anta
Engkau adalah al Muqaddim (Dzat Yang memajukan orang yang Engkau kehendaki dengan sebab mentaati-Mu atau sebab lainnya) dan Engkau adalah al Muakhkhir (Yang memundurkan orang yang Engkau kehendaki). Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau'”.
(HR. Ibnu Hibbaan dan selainnya)4
Dan/atau membaca
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allaahumma a’inniy ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik
“Ya Allah, bantulah aku agar senantiasa berdzikir, bersyukur dan beribadah dengan baik kepada-Mu”.
(HR. Abu Dawud dan yang lainnya. Hadits ini dinilai sahih oleh al-Hakim, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban dan al-Albani)5
Dan/atau membaca
اللَّهمَّ إنِّي أسألُكَ الجنَّةَ، وأَعوذُ بِكَ منَ النَّارِ
Allaahumma inni as-alukal jannah, wa a’udzubika minann naar
Ya Allaah, aku meminta kepadaMu surga, dan berlindung darimu dari neraka
(HR Ahmad, Abu Daawud, ibnu Maajah, dan selainnya; shahiih)6
Dan/atau membaca
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabr, wa ‘adzaabi jahannam, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min fitnatil masiihid dajjaal.
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.”
(HR al Bukhaariy Muslim, dll)7
Dan/atau membaca
اللَّهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا
Allaahumma haasibniy hisaaban yasiiraa
Yaa Allaah hisablah aku dengan hisab yang mudah
(HR Bukhaariy, dan selainnya)8
Dan/atau membaca
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
Allaahumma inni a’uudzubika minal ma’tsami wal maghrami
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari perbuatan dosa dan hutang.”
(Keduanya diriwayatkan oleh Bukhariy, Muslim, dan selainnya)9
Dan/atau membaca
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْقَبْرِ
Allaahumma inni a’uudzubika minal bukhli, wa a’uudzubika minal jubni, wa a’uudzubika min an araddal ‘umuri, wa a’uudzubika min fitnatil dunyaa, wa ‘adzaabil qabr
“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari sifat kikir, aku berlindung pada-Mu dari hati yang lemah, aku berlindung dari dikembalikan ke umur yang jelek, aku berlindung kepada-Mu dari musibah dunia dan aku berlindung pada-Mu dari siksa kubur.
(HR an Nasaa-iy, shahiih)10
Dan/atau membaca
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الصَّدْرِ، وَسُوءِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
“Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabin-naar wa min ‘adzaabil-qabri, wa min fitnaish-shadr, wa suuil-mahyaa wal-mamaati
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka, adzab kubur, fitnah hati, dan kejelekan kehidupan dan sesudah mati)”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 1002; shahih)11
Dan/atau membaca
اللهم إني أعوذ بك من الكفر ، والفقر ، وعذاب القبر
Allaahumma inni a’uudzubika minal kufr wal faqr, wa ‘adzaabil qabr
Yaa Allaah, aku berlindung dari kekufuran dan kefakiran, dan ‘adzab kubur.
(HR an Nasaa-iy, at tirmidziy, dll; dishahiihkan syaikh al-albaaniy)12
Dan/atau membaca
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَخَطَايَايَ ، اللَّهُمَّ أَنْعِشْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَاهْدِنِي لِصَالِحِ الأَعْمَالِ وَالأَخْلاقِ ، فَإِنَّهُ لا يَهْدِي لِصَالِحِهَا ، وَلا يَصْرِفُ سَيِّئَهَا إِلا أَنْتَ
Allaahummaghfirliy dzunuubiy wa khathaayaaya, Allaahumma an’isyniy waj’burniy wahdiniy lishaalihil a’maali wal akhlaaq. Fa innahu laa yahdi li shaalihihaa wa laa yashrifu sayyiahaa illaa anta
Ya Allah ampunilah dosa-dosa dan kesalahanku, Ya Allah angkatlah (derajatku) dan cukupkanlah (hidupku), bimbinglah aku kepada amal dan akhlak yang shalih (baik), karena tidak ada yang membimbing kepada yang shalih dan memalingkan dari yang buruk kecuali Engkau
(HR ath Thabraaniy, Ibnus sunniy, dan selainnya; dihasankan Syaikh al Albaaniy dalam Shahiihul Jaami’)13
Dan/atau membaca
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ ، وَأَسْأَلُكَ عَزِيمَةَ [على] الرُّشْدِ ، وَأَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ ، وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ لِسَانًا صَادِقًا ، وَقَلْبًا سَلِيمًا
Allaahumma inni as-aluka ats tsabaata fil amri, wal ‘aziimata ‘alar rusydi, wa as-aluka syukra ni’matik, wa husni ‘ibaadatik, wa as-aluka lisaanan shaadiqan, wa qalban saliiman
Ya Allaah aku meminta kepadaMu ditetapkan diatas urusan (agamaku), dan diberi tekad yang kuat (untuk meniti jalan) diatas petunjuk, serta agar aku dapat memperbaiki ibadahku kepadaMu. Aku meminta kepadaMu lisan yang benar/jujur, dan hati yang selamat
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ مِمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ
wa a’uudzubika min syarri maa ta’lam, wa as-aluka min khayri maa ta’lam, wa astaghfiruka mimma ta’lam, innaka anta ‘allaamul ghuyuub
Dan aku berlindung kepadaMu dari segala keburukan yang engkau ketahui, dan aku memohon kepadaMu dari segala kebaikan yang engkau ketahui, dan aku memohon ampun kepadaMu dari apa-apa yang engkau ketahui (dariku), sesungguhnya engkau Dzat Yang Maha Mengetahui perkara yang ghayb.
(HR Ahmad, at tirmidziy, an nasaa-iy, dll; terdapat dalam ash shahiihah 3228)14
Dan/atau membaca
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ
allaahumma inni a’uudzubika min syarri maa ‘alimtu, wa min syarri maa a’mal.
‘Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah kuperbuat dan keburukan yang belum aku perbuat.”
(Shahiih, HR Nasaa-iy, Abu Daawud, ibnu Maajah, dll; dishahiihkan syaikh al Albaaniy)15
Dan/atau membaca
اللَّهمَّ إنِّي أسألُكَ بأنَّ لَكَ الحمدَ لا إلَهَ إلَّا أنتَ المنَّانُ بديعُ السَّماواتِ والأرضِ ، يا ذا الجلالِ والإِكْرامِ ، يا حيُّ يا قيُّومُ
Allaahumma inni as-aluka bi anna lakal hamd, laa ilaaha illaa anta, al mannaanu badii’us-samaawaati wal ardh, yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa hayyu yaa qayyuum…
Yaa Allah, aku memohon kepadaMu (dengan mempersaksikan) bahwa bagiMu segala pujian, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, (Engkaulah) Maha Pemberi, (Engkaulah) Pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat yang memiliki keagungan, serta kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Hidup, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)
(HR an Nasaa-i dan selainnya; shahiih)16
Dan/atau membaca
اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ
Allahumma bi ‘ilmikal ghayb, wa qadratika ‘alal khalqi
‘Ya Allah dengan ilmu-Mu terhadap hal gaib dan kekuasaan-Mu atas makhluk,
أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي
ahyiniy maa ‘alimtal hayaata khayran liy
hidupkanlah aku selagi Engkau mengetahui bahwa hidup itu lebih baik bagiku,
وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي
wa tawaffaniy idzaa ‘alimtal wafaata khayran liy
dan matikanlah aku jika Engkau mengetahui bahwa mati lebih baik bagiku.
اللَّهُمَّ وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
Allahumma wa as-aluka khasy-yataka fil ghaybi wasy syahaadah
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rasa takut kepada-Mu saat nampak ataupun saat tidak nampak.
وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ
wa as-aluka kalimatal haqqi fir ridhaa wal ghadhab
Dan aku memohon kepadamu (agar aku berkata) kalimat yang haq dalam keadaan senang ataupun marah
وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ
wa as-aluka na’iiman laa yanfad
Aku memohon kenikmatan tanpa habis
وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى
wa as-alukal qashdal faqr wal ghina
Aku memohon kesederhanaan saat fakir dan kaya.
وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ
wa as-aluka qurrata ‘ainin laa tanqathi’
dan aku memohon kepadamu kesenangan tanpa henti.
وَأَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بَعْدَ الْقَضَاءِ
wa as-aluka ar ridhaa-a ba’dal qadhaa-i
Aku memohon keridhaan setelah adanya keputusan
وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ
wa as-aluka bardal ‘aysy ba’dal mawt
dan aku memohon kenyamanan hidup setelah mati
وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ
wa as-aluka ladzdzatan nazhari ila wajhika wasy syawqa ila liqaa-ika fiy ghayri dharaa-a mudhirratin wa laa fitnatin mudhillah
dan aku memohon kelezatan memandang kepada wajah-Mu serta keridhaan berjumpa dengan-Mu tanpa ada bahaya yang membahayakan dan tanpa fitnah yang menyesatkan.
اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ
Allahumma zayyinnaa bi ziinatil iimaan waj ‘alnaa hudaatan muhtadiin
Ya Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikanlah kami orang yang menyampaikan hidayah dan yang mendapatkan hidayah.”
(Shahiih, driwayatkan oleh an Nasaa-iy, dishahiihkan syaikh al albaaniy dalam shahiih an nasaa-iy)17

Catatan Kaki
  1. Terdapat banyak hadits yang menyebutkan tentang “dubur shalat”, diantaranya, bahwa Rasuulullaah bersabda:
يَا مُعَاذُ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ، فَقَالَ: أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُولُ: اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Wahai Mu’aadz, demi Allah sungguh aku mencintaimu, demi Allah sungguh aku mencintaimu. Aku akan berwasiat kepadamu wahai Mu’aadz. Janganlah engkau tinggalkan doa di akhir setiap shalat (fii duburi kulli shalaah). Bacalah : Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik (Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan ibadah kepada-Mu dengan baik)”
(Diriwayatkan oleh Abu Daawud; shahih)
Terdapat pula hadits lain seperti:
كَتَبَ الْمُغِيرَةُ: إِلَى مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ: أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ إِذَا سَلَّمَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ ”
Al-Mughiirah pernah menulis surat kepada Mu’aawiyyah bin Abi Sufyaan : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca di akhir setiap shalat apabila selesai salam : Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku walahul-hamdu wahuwa ‘alaa kulli syain-qadiir. Allaahumma laa maani’a limaa a’thaita walaa mu’thiya limaa mana’ta, walaa yanfa’u dzal-jaddi minkal-jaddu”
(Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy)
Para ulama berbeda pendapat, dimanakah tempat dubur shalat tersebut? Yang benar, adalah seperti yang dirajihkan syaikh ibnul ‘utsaimiin diatas. Jika berkaitan dengan doa, maka dibaca pada saat setelah membaca tasyahud sebelum salam. Dan jika berkaitan dengan dzikir, maka dibacanya setelah selesai salam
Wallaahu a’lam
  1. Dari ‘Abdullaah ibn ‘Amr radhiyallaahu ‘anhumaa:
أَنَّهُ قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِي صَلاتِي . قَالَ
Sesungguhnya (Abu Bakar) berkata kepada Rasuulullaah: “ajarkanlah kepadaku doa yang kubaca dalam shalatku”… Rasuulullaah bersabda: “Katakanlah…” (doa diatas)
  1. Berkata Mihjaan ibnul Adra':
أنَّ رسولَ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ دخلَ المسجدَ ، إذا رجلٌ قد قَضى صلاتَهُ وَهوَ يتشَهَّدُ ، فقالَ
Sesungguhnya Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam masuk masjid, dan ternyata ada seorang lelaki yang sedang menunaikan shalat dan sedang dalam tasyahud, dan ia berdoa (dalam tasyahudnya, dengan doa diatas)
فقالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ: قَد غَفرَ اللَّهُ لَهُ ، ثلاثًا
Maka Rasuulullaah berkata: Sungguh Allaah telah mengampuninya, Sungguh Allaah telah mengampuninya, Sungguh Allaah telah mengampuninya.
  1. ‘Aliy bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu berkata: “Kebiasaan Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengucapkan doa diatas diantara tasyahud akhir dan salam..”
  2. Rasuulullaah bersabda:
أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ تَقُولُ
“Wahai Mu’adz, aku wasiatkan padamu agar setiap akhir shalat tidak meninggalkan untuk membaca (doa diatas)”
  1. Diriwayatkan dari beberapa shahabat nabi, bahwa:
قال النبي صلى الله عليه وسلم لرجل كيف تقول في الصلاة قال أتشهد ثم أقول اللهم إني أسألك الجنة وأعوذ بك من النار أما إني لا أحسن دندنتك ولا دندنة معاذ فقال النبي صلى الله عليه وسلم حولها ندندن
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada seseorang, “Doa apa yang engkau ucapkan dalam shalat?” Orang tersebut menjawab, “Aku meminta surga kepada Allah Azza wa Jalla dan berlindung kepada-Nya dari neraka.” Aku tidak mampu melakukan sebaik seruanmu dan seruan Muadz.” Orang itu mengisyaratkan betapa banyaknya doa dan usaha beliau dan Muadz dalam meminta. Kemudian Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di seputar itulah seruan kami.”
  1. Dari Abu Hurayrah, bahwa Rasuulullaah bersabda:
إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُوْلُ
Jika salah seorang dinatara kalian tasyahud, maka berlindunglah kepada Allaah dari empat hal, dengan berdoa (doa diatas)
  1. Berkata ‘Aa-isyah:
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ في بعض صلاته
Aku mendengar Rasuulullaah berdoa dalam sebagian shalatnya
يَا رَسُولَ اللَّهِ , مَا الْحِسَابُ الْيَسِيرُ ؟ فَقَالَ : ” هُوَ أَنْ يَنْظُرَ فِي سَيِّئَاتِهِ فَيَتَجَاوَزَ لَهُ عَنْهَا , فَإِنَّهُ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ فَقَدْ هَلَكَ , وَمَا أَصَابَ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَكْبَةٍ إِلا كَفَّرَ بِهَا عَنْهُ مِنْ سَيِّئَاتِهِ , حَتَّى الشَّوْكَةِ يَشُوكُهُ
Wahai Rasuulallaah, apa itu hisab yang mudah? Rasuulullaah bersabda: Seseorang yang Allah melihat kitabnya lalu memaafkannya. Karena orang yang diperdebatkan hisabnya pada hari itu, pasti celaka wahai Aisyah. Dan SETIAP musibah yang menimpa seorang MUKMIN, maka Allah akan menghapus (dosanya) karenanya, bahkan sampai duri yang menusuknya.”
(Diriwayatkan Ahmad, al Haakim dan selainnya; dishahiihkan al haakim, disepakati adz Dzahabiym dan dinilai jayyid oleh al Albaaniy)
  1. Dari ‘Aa-isyah, bahwa beliau berkata:
أن رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان يَدْعو في الصلاةِ
Sesungguhnya Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam pernah berdoa dalam shalatnya (dengan doa diatas)
  1. Berkata Abu Sa’id al Khudriy:
إن رسول الله صلى الله عليه و سلم كان يتعوذ بهن في دبر كل صلاة
Sesungguhnya Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam berlindung (kepada Allaah) dari hal tersebut, dalam setiap shalat
  1. Diriwayatkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: مَا صَلَّى نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعًا أَوِ اثْنَتَيْنِ، إِلا سَمِعْتُهُ يَدْعُو
dari Abu Hurairah, ia berkata : “Tidaklah Nabiyullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam shalat empat raka’at atau dua raka’at kecuali aku mendengar beliau berdoa (dengan doa diatas)
  1. Berkata Abi Bakrah:
إن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يقولهن في دبر الصلاة
Sesungguhnya Rasuulullaah membaca doa tersebut pada dubur shalat.
  1. Berkata Abu Umaamah al Baahiliy:
ما دنوتُ مِن رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ في دُبُرِ مَكْتوبةٍ ولا تطوُّعٍ إلَّا سَمِعْتُهُ يدعو بهؤلاءِ الكلماتِ لا يزيدُ فيهنَّ ولا ينقصُ منهن
“Tidaklah aku mendekati Rasuulullaah disetiap akhir shalat sunnah maupun wajib, kecuali beliau membaca kalimat-kalimat berikut, yang tanpa aku tambahi tidak pula aku kurangi…”
(HR ath Thabraaniy, Ibnus sunniy, dan selainnya; dihasankan Syaikh al Albaaniy dalam Shahiihul Jaami’) Berkata Syadaad bin Aus radhiyallaahu ‘anhu:
كان رسولُ اللَّهِ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ يقولُ في صلاتِهِ
Rasuulullaah pernah berdoa dalam shalatnya (dengan doa diatas)
  1. dari Farwah bin Naufal, dia berkata; ‘Aku berkata kepada ‘Aa-isyah,
حدثيني بشيءٍ كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلم يدعو به في صلاتهِ
“Beritahukanlah kepadaku doa yang dipanjatkan Rasulullah Shalallah ‘Alaihi Wa Sallam dalam shalatnya.”
Maka ‘Aa-isyah berkata:
نعم كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلم يقولُ
Ya, dahulu Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam membaca (doa diatas)
  1. Anas bin Maalik berkata:
كنتُ معَ رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ جالسًا ـ يَعني ـ ورجلٌ قائمٌ يصلِّي ، فلمَّا رَكَعَ وسجدَ وتشَهَّدَ دعا ، فقالَ في دعائِهِ
Dahulu aku pernah duduk bersama Rasuulullaah -shallallaahu ‘alayhi wa sallam-, dan ada seorang yang sedang berdiri dalam shalantya, kemudian ia ruku’, sujud, dan berdoa dalam tasyahudnya. Dan ia berkata dalam doanya (doa diatas)
Rasuulullaah bersabda:
سْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى
“Sungguh ia telah berdoa kepada Allah dengan namaNya yang agung, yang apabila dipanjatkan doa kepadaNya dengan nama tersebut maka Dia akan mengabulkannya, dan apabila Dia diminta dengan nama tersebut maka Dia akan memberinya.”
(Shahiih HR. Abu Dawud; dishahiihkan syaikh al Albaaniy)
  1. ‘Ammar bin Yasir menukilkan bahwa beliau mendengar bahw doa tersebut pernah dipanjatkan Rasulullah dalam shalatnya….
  2. ‘Ammar bin Yasir menukilkan bahwa beliau mendengar bahw doa tersebut pernah dipanjatkan Rasulullah dalam shalatnya…