Tentunya kita sering mendengar kata takwa dari ustadz, dan para penceramah, namun ada dari kita, yang masih jauh dari takwa yang sebenarnya. Padahal takwa adalah kunci untuk meraih kebahagiaan dan keselamatan hidup didunia dan akhirat.
Imam An-Nawawi mendenifisikan takwa dengan “Menta’ati perintah dan laranganNya”. Maksudnya menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah Swt [Tahriru AlFazhil Tanbih, hal 322]. Hal itu sebagaimana didefinisikan oleh Imam Al-Jurjani “ Takwa yaitu menjaga diri dari siksa Allah dengan menta’atiNya. Yakni menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya” (Kitabut Ta’rifat, hl.68, Yusuf Mansur Network, Takwa Solusi segala Masalah dan Bekal Terbaik).
Jadi takwa berarti mentaati Allah, taat terhadap semua yang diperintahkan dan dilarang. Seseorang melakukan perintah dan menjauhi laarangan-Nya karena keimanannya kepada Allah. Allah Swt berfirman: ”Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa” (QS. Al baqarah {2} : 41)
Takwa bermakna taat dan beribadah, sebagaimana tertulis dalam firmanNya : ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam” (QS. Ali Imran {3} : 102). Di antara wahyu Allah kepada Nabi Dawud As : “Tiada seorang hamba yang taat kepada-Ku melainkan Aku memberinya sebelum dia minta, dan mengabulkan permohonannya sebelum dia berdoa, dan mengampuni dosanya sebelum dia mohon pengampunan (istighfar).” (HR. Ad-Dailami). Itulah keutaman takwa, karena takwa bermakna taat dan beribadah.
Karena takwa bermakna taat dan beribadah, maka bagi hamba yang taat dan beribadah Allah Swt akan penuhi hati dan tangannya dengan kekayaan, sebagaimana tertulis dalam hadits yang diriwayatkan Imam Al-Hakim dari Ma’qal bin Yasar berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Tuhan kalian berkata, ‘Wahai anak Adam, beribadahlah kepadaKu sepenuhnya, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rezeki. Wahai anak Adam, jangan jauhi Aku sehingga Aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tangamu dengan kesibukan.” (HR. Al Hakim). Nabi Muhammad Saw dalam hadits tersebut menjelaskan, bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah sepenuhnya kepada-Nya, dengan kekayaan hati dan rezeki yang cukup, sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah sepenuhnya kepada Allah, dengan kefakiran dan membuatnya kedua tangannya selalu dalam kesibukan.
Takwa adalah jalan meraih kemenangan, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya, “Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan. (QS. An-Nur {24}: 52). Bila kita ingin mendapatkan kemenangan, maka bertakwalah kepada Allah.
Takwa juga merupakan bekal utama yang dapat memudahkan perjalanan hidup kita pada landasan kebenaran. Dan takwa kepada Allah adalah bekal yang harus kita persiapkan untuk akhirat kita kelak. Sebagaimana tertulis dalam firman Allah Swt : ….Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al Baqarah {2} : 197)
Berikut beberapa ayat Al Quran tentang takwa kepada Allah :
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang merealisasikan takwa akan dibalas Allah dengan dua hal. Pertama, “Allah akan mengadakan jalan keluar baginya.” Artinya, Allah akan menyelamatkannya di dunia maupun akhirat. Kedua, “Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” Artinya, Allah akan memberi-nya rezeki dari arah yang tak pernah ia pikirkan. Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan: “Makna ayat 3 surah At Thalaq diatas adalah, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dengan melakukan apa yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar serta rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari arah yang tidak pernah terlintas dalam benaknya.” (buku Cukuplah Allah)
Mengadakan jalan keluar artinya menyelamatkannya dari setiap kesulitan di dunia dan akherat. Ibnu ‘Uyainah berkata itu artinya, ia mendapat keberkahan dalam rezekinya. Dan Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Barangsiapa berlepas dari kuatnya kesulitan dengan kembali kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dari beban yang ia pikul. “ (Jami Ahkamiil Qur’an, VIII: 6638-3369, secara ringkas) Dan balasan bagi mereka di akhirat yang jelas adalah akan mewarisi tempat yang merupakan dambaan setiap insan yaitu Surga dengan segala kenikmatannya, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya:”Itulah syurga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa”.(QS. Maryam {19} : 63)
Karena itu, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt agar kita bisa meraih kemudahan hidup dan diselamatkan dari setiap kesulitan kita, baik itu kesulitan hidup didunia maupun di akhirat kelak. Marilah kita raih kebahagian hidup didunia dan akhirat dengan jalan takwa kepada Allah Swt.
"KastariAburidza"
Imam An-Nawawi mendenifisikan takwa dengan “Menta’ati perintah dan laranganNya”. Maksudnya menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah Swt [Tahriru AlFazhil Tanbih, hal 322]. Hal itu sebagaimana didefinisikan oleh Imam Al-Jurjani “ Takwa yaitu menjaga diri dari siksa Allah dengan menta’atiNya. Yakni menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya” (Kitabut Ta’rifat, hl.68, Yusuf Mansur Network, Takwa Solusi segala Masalah dan Bekal Terbaik).
Jadi takwa berarti mentaati Allah, taat terhadap semua yang diperintahkan dan dilarang. Seseorang melakukan perintah dan menjauhi laarangan-Nya karena keimanannya kepada Allah. Allah Swt berfirman: ”Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa” (QS. Al baqarah {2} : 41)
Takwa bermakna taat dan beribadah, sebagaimana tertulis dalam firmanNya : ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam” (QS. Ali Imran {3} : 102). Di antara wahyu Allah kepada Nabi Dawud As : “Tiada seorang hamba yang taat kepada-Ku melainkan Aku memberinya sebelum dia minta, dan mengabulkan permohonannya sebelum dia berdoa, dan mengampuni dosanya sebelum dia mohon pengampunan (istighfar).” (HR. Ad-Dailami). Itulah keutaman takwa, karena takwa bermakna taat dan beribadah.
Karena takwa bermakna taat dan beribadah, maka bagi hamba yang taat dan beribadah Allah Swt akan penuhi hati dan tangannya dengan kekayaan, sebagaimana tertulis dalam hadits yang diriwayatkan Imam Al-Hakim dari Ma’qal bin Yasar berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Tuhan kalian berkata, ‘Wahai anak Adam, beribadahlah kepadaKu sepenuhnya, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rezeki. Wahai anak Adam, jangan jauhi Aku sehingga Aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tangamu dengan kesibukan.” (HR. Al Hakim). Nabi Muhammad Saw dalam hadits tersebut menjelaskan, bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah sepenuhnya kepada-Nya, dengan kekayaan hati dan rezeki yang cukup, sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah sepenuhnya kepada Allah, dengan kefakiran dan membuatnya kedua tangannya selalu dalam kesibukan.
Takwa adalah jalan meraih kemenangan, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya, “Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan. (QS. An-Nur {24}: 52). Bila kita ingin mendapatkan kemenangan, maka bertakwalah kepada Allah.
Takwa juga merupakan bekal utama yang dapat memudahkan perjalanan hidup kita pada landasan kebenaran. Dan takwa kepada Allah adalah bekal yang harus kita persiapkan untuk akhirat kita kelak. Sebagaimana tertulis dalam firman Allah Swt : ….Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al Baqarah {2} : 197)
Berikut beberapa ayat Al Quran tentang takwa kepada Allah :
- ”Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(QS. Al Hadiid {57} : 28)
- Allah Swt berfirman, ”…..Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al Hujuraat { 49} : 13)
- ”Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya”. (QS. Al A’raaf {7} : 201)
- ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Hasyr {59} : 18)
- AllahSwt berfirman : “Barang siapa yang bertakwa pada Allah, Allah beri jalan keluar dari kesusahan dan akan beri rezeki dari arah yang tidak terduga-duga” (QS. Ath Thalaaq {65} : 2-3)
- ”….Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. (QS. Ath Thalaaq {65} :4)
- ”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’raaf {7} : 96)
- “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi maha Mengenal” (QS Al Hujuraat {49} : 13)
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang merealisasikan takwa akan dibalas Allah dengan dua hal. Pertama, “Allah akan mengadakan jalan keluar baginya.” Artinya, Allah akan menyelamatkannya di dunia maupun akhirat. Kedua, “Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” Artinya, Allah akan memberi-nya rezeki dari arah yang tak pernah ia pikirkan. Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan: “Makna ayat 3 surah At Thalaq diatas adalah, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dengan melakukan apa yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar serta rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari arah yang tidak pernah terlintas dalam benaknya.” (buku Cukuplah Allah)
Mengadakan jalan keluar artinya menyelamatkannya dari setiap kesulitan di dunia dan akherat. Ibnu ‘Uyainah berkata itu artinya, ia mendapat keberkahan dalam rezekinya. Dan Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Barangsiapa berlepas dari kuatnya kesulitan dengan kembali kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dari beban yang ia pikul. “ (Jami Ahkamiil Qur’an, VIII: 6638-3369, secara ringkas) Dan balasan bagi mereka di akhirat yang jelas adalah akan mewarisi tempat yang merupakan dambaan setiap insan yaitu Surga dengan segala kenikmatannya, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya:”Itulah syurga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa”.(QS. Maryam {19} : 63)
Karena itu, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt agar kita bisa meraih kemudahan hidup dan diselamatkan dari setiap kesulitan kita, baik itu kesulitan hidup didunia maupun di akhirat kelak. Marilah kita raih kebahagian hidup didunia dan akhirat dengan jalan takwa kepada Allah Swt.
"KastariAburidza"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar